Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan multinasional PT.Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya yang terjun di sektor otomotif dan industri pendukungnya, menegaskan akan terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri otomotif nasional dan terus berkarya memajukan industri otomotif Tanah Air.
"Dalam kesempatan ini kami menegaskan, Astra tidak akan pernah meninggalkan sektor otomotif sebagai bisnis inti dan penopang utama kinerja perusahaan dari awal berdirinya perusahaan hingga saat ini berusia 60 tahun," kata Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, dalam acara media gathering perayaan dan syukuran HUT ke-60 Astra International di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017).
Presiden Direktur PT.Astra International Tbk, Prijono Sugiarto/foto: Bisnis/yusran yunus
Astra International didirikan oleh William Soerjadjaja bersama adiknya, Tjia Kian Tie dan sahabatnya, Liem Peng Hong, diawali dengan membeli sebuah perusahaan kecil di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
Perusahaan pemegang izin ekspor dan impor tersebut menjadi cikal bakal berdirinya Astra yang resmi didaftarkan di kantor notaris Sie Khwan Djioe di Jakarta pada 20 Februari 1957.
Nama Astra diambil dari nama Dewi Astrea, dari mitologi Yunani, memiliki makna yang terbang ke langit menjadi bintang. Kelak pada kemudian hari, Astra menjelma menjadi perusahaan publik bluechip di negeri ini.
Sampai dengan akhir 2016, Astra memiliki 208 perusahaan dengan memperkerjakan 214.835 karyawan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan lini usaha di tujuh sektor yakni manufaktur dan jasa otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi serta properti.
Prijono mengemukakan sektor otomotif masih menjadi penopang utama kinerja perseroan dengan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan sekitar 50%, disusul oleh sektor jasa keuangan sekitar 15%, alat berat, pertambangan dan energi 15%, agribisnis 10% dan sektor lainnya 5%.
"Di masa-masa mendatang, kami akan terus berkarya dan melakukan inovasi dalam memajukan industri otomotif nasional yang berarti ikut memajukan perekonomian nasional dengan terciptanya lapangan kerja, setoran pajak dan devisa ekspor," ujarnya.
Di sektor otomotif, Astra memiliki beberapa perusahaan otomotif yakni PT.Toyota Astra Motor (mobil Toyota dan Lexus),
PT.Astra Daihatsu Motor (mobil Daihatsu), PT.Isuzu Astra Motor Indonesia (mobil Isuzu), PT.Tjahja sakti Motor (BMW dan
Peugeot), PT.Astra Nissan Diesel Indonesia (truk Nissan diesel), UD Trucks, PT.Astra Honda Motor (sepeda motor Honda).
Kemudian, PT.Toyota Auto2000 (dealer mobil Toyota), PT.Astra Otoparts Tbk (industri pembuat komponen/sukucadang), PT.Tunas Mobilindo Perkasa (Daihatsu), PT.Serasi Autoraya (TRAC), PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88).
Kuasai Pasar
Pada tahun lalu, penjualan merek mobil di bawah kendali Astra meliputi Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, UD Trucks, masih menguasai pasar otomotif di Tanah Air. Penguasaan pasar oleh produk mobil Astra grup itu mencapai 55,6% dari total penjualan mobil nasional sebanyak 1,06 juta unit.
Dibandingkan dengan capaian 2015, total penjualan mobil tersebut naik sekitar 4,8%. Merek Toyota memberikan kontribusi terbesar dengan penjualan sebanyak 382.610 unit, disusul oleh Daihatsu 189.683 unit, Isuzu 16.724 unit, UD Trucks 1.800 unit, Peugeot 41 unit. Total penjualan mobil Astra ini sebanyak 590.858 unit.
Kalau dibandingkan dengan 2015, secara umum market share masing-masing merek tersebut mengalami kenaikan kecuali Isuzu dan Peugeot. Market share Toyota naik 4,2%, Daihatsu naik 1,27%, UD Trucks tumbuh 0,11%.