Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Kamis (3/5/2018) mengungkapkan pengajuan tuntutan pidana terhadap mantan Kepala Eksekutif Volkswagen AG Martin Winterkorn karena tuduhan bersekongkol untuk menutupi kecurangan emisi produsen mobil asal Jerman tersebut.
Dakwaan yang diajukan secara rahasia pada bulan Maret dibuka di Pengadilan Distrik AS pada Kamis setelah Volkswagen mengadakan pertemuan tahunan di Jerman. Winterkorn mengundurkan diri beberapa hari setelah skandal emisi mobil di AS tersebar luas pada September 2015.
Jaksa Agung AS Jeff Sessions, Kepala Pengawas Perlindungan Lingkungan Scott Pruitt, dan pejabat senior pemerintahan Trump lainnya mengeluarkan pernyataan yang mengkritik VW dengan dakwaan. Dakwaan pidana terhadap CEO atas perilaku perusahaan ini cukup jarang terjadi.
"Jika Anda mencoba untuk menipu Amerika Serikat, maka Anda akan membayar harga yang mahal," ungkap Jess, seperti dikutip Reuters.
Berbeda dengan Volkswagen, tidak ada orang yang didakwa di Toyota Motor Corp sehubungan dengan skandal percepatan mendadak yang tidak disengaja atau di General Motors Co karena menutup-nutupi cacat saklar pengapian.
Baca Juga
Keputusan pemerintah Federal untuk tidak menuntut eksekutif industri keuangan senior sehubungan dengan krisis keuangan 2007-2009 juga telah menarik perhatian para advokat yang menuntut adanya tidakan lebih keras untuk mencegah kesalahan korporasi.
Dakwaan terhadap Winterkorn ini kemungkinan besar akan menjadi sebuah simbol. Sebagai warga negara Jerman, dia hampir pasti tidak datang ke AS dan akan mencari perlindungan di bawah undang-undang ekstradisi Jerman. Selain itu, mantan CEO ini juga sedang diselidiki oleh otoritas Jerman.
Volkswagen menyelesaikan tuntutan pidana dengan Departemen Kehakiman AS pada 2017 dan menyetujui pembayaran denda senilai US$4,3 miliar. Secara total, VW telah setuju untuk menghabiskan lebih dari US$25 miliar di AS untuk mengatasi klaim dari pemilik, regulator lingkungan, negara, dan diler.
Perusahaan juga menawarkan untuk membeli kembali sekitar 500.000 kendaraan AS yang terkait skandal emisi tersebut.
Winterkorn didakwa dengan empat tuduhan kejahatan, termasuk konspirasi untuk menipu AS, pelanggaran Undang-Undang Udara Bersih dari Mei 2006 hingga November 2015 setelah perusahaan itu mengakui menggunakan perangkat lunak terlarang yang memungkinkan kendaraan diesel VW untuk mengeluarkan kelebihan polusi tanpa terdeteksi.