Bisnis.com, JAKARTA—Para agen pemegang merek mengkhawatirkan penjualan ritel kendaraan niaganya akan terpengaruh jika bunga kredit kendaraan bermotor mobil niaga mengalami peningkatan ketika Bank Indonesia menaikan suku bunga acuannya.
Duljatmono, Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, mengungkapkan, seluruh jenis konsumen knendaraan niaga, baik individu, fleet, dan perusahaan akan terpengaruh jika suku bunga pinjaman kendaraan mengalami kenaikan.
“Kita perlu cermati suku bunga, dari sektor [Infrastruktur, komoditas, perkebunan] oke. Dari sisi ekonomi, kita perlu mengamati terus perkembangannya,” kata Duljatmono kepada Bisnis.
Dia menjelaskan, kendaraan niaga atau komersial merupakan kendaraan yang dijadikan sebagai alat produksi. Tidak hanya itu, mayoritas pembelian kendaraan niaga atau hampir 90% melalui pembiayaan atau leasing.
Baca Juga
Oleh karena itu, lanjutnya, penjualan kendaraan niaga akan terpengaruh jika bunga pinjaman perbankan atau kredit kendaraan niaga mengalami kenaikan.
Jika pertumbuhan penjualan kendaraan niaga berada pada kisaran 10%, dia mengumpamakan, pertumbuhan penjualan kendaraan tersebut akan berada di bawah h 10% dengan adanya peningkatan suku bunga kredit kendaraan bermotor mobil.
Dia berharap, penjualan ritel kendaraan niaga dapat tetap baik atau mengalami peningkatan pada semester kedua tahun ini dengan beberapa faktor seperti pembangunan infrastruktur dan pertambangan.