Bisnis.com, JAKARTA – Ekspedisi ke Bulan menjadi ladang bisnis baru bagi sejumlah produsen otomotif.
Terbaru, produsen otomotif asal China, BAIC Group, bekerja sama dengan Proyek Eksplorasi Bulan China untuk membangun laboratorium guna pengembangan teknologi bersama. Laboratorium itu akan menyokong pengembangan kendaraan penjelajah luar angkasa milik BAIC.
Dilansir Bloomberg, Selasa (16/4/2019), produsen otomotif di China berlomba berpartisipasi dalam proyek luar angkasa Pemerintah China yang anggarannya mencapai US$8 miliar, atau hanya kalah dari Amerika Serikat.
China sendiri berambisi masuk 3 besar negara dengan kekuatan luar angkasa terkuat dunia dalam 10 tahun mendatang. Pada 2030 diharapkan astronout China sudah bisa mendarat di Bulan.
Langkah strategis BAIC itu diumumkan hanya sebulan setelah Toyota Motor Corp. mengumumkan kerja sama dengan lembaga luar angkasa Jepang untuk membangun kendaraan ekspedisi di Bulan.
Keduanya bekerja sama dalam membangun kendaraan roda 6, dengan fitur kemudi otomatis yang dapat mengangkut 2 astronout sejauh 10.000 km. Kendaraan itu ditargetkan mendarat di Bulan pada 2029.
Teknologi fuel-cell Toyota bakal menyuplai energi kendaraan penjelajah tersebut. Astronout bahkan bisa melepas baju luar angkasa dan beraktivitas di dalam kendaran itu saat mengeksplorasi Bulan.
Belakangan Bulan memang menjadi destinasi yang menarik. Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence sebelumnya mengatakan AS akan mengirim kembali astronout ke Bulan dalam 5 tahun mendatang. Salah satu opsinya ialah menggunakan roket komersial.
Hal itu tak mustahil karena sejumlah miliarder seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Richard Branson sudah memulai merintis perusahaan transportasi luar angkasa.