Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja pengapalan PT Honda Prospect Motor (HPM) telah mencapai 8.913 unit pada Januari-Mei 2023, melambung 412,2 persen dibandingkan dengan 1.740 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Business Innovation and Marketing & Sales Director Honda Prospect Yusak Billy mengatakan penyebab meroketnya kinerja ekspor perusahaan disebabkan oleh bertambahnya model hingga negara tujuan ekspor
“Peningkatan total ekspor Honda pada 2023 disebabkan oleh bertambahnya jumlah model mobil yang diekspor, yaitu Honda WR-V dan disertai dengan penambahan negara tujuan ekspor,” kata Billy kepada Bisnis, Senin (19/6/2023).
Lebih lanjut, kata Billy, untuk negara ekspor tujuan awalnya Honda hanya mengirimkan Brio ke Filipina dan B-RV dikapalkan ke kepulauan Karibia atau Amerika Tengah. Kini, pabrikan berlogo H itu telah menambah negara tujuan ekspor hingga mencapai 30 negara, melalui tiga model yaitu Honda Brio, dan dua model SUV yakni BR-V dan WR-V.
“Di tahun 2022, Honda mengekspor model Honda Brio ke Filipina dan Honda BR-V untuk negara-negara di kepulauan Karibia [Amerika Tengah] Sementara pada tahun 2023, Honda mengekspor total 3 model yaitu Honda Brio, Honda BR-V dan Honda WR-V ke hampir 30 negara di dunia,” tambahnya,
Dengan begitu, Honda juga akan terus meningkatkan jumlah ekspor ke berbagai negara tujuan ke depannya. “Kami berusaha untuk terus meningkatkan jumlah ekspor sesuai dengan permintaan dari negara tujuan,” tutup Billy.
Baca Juga
Secara keseluruhan, kinerja pengapalan atau ekspor mobil dalam kondisi utuh Indonesia telah mencapai 205.112 unit sepanjang Januari-Mei 2023, tumbuh 29,5 persen dibandingkan 158.359 unit pada periode tahun lalu.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi optimistis kinerja ekspor mobil rakitan Indonesia akan terus meningkat pada tahun ini. Terlebih, pada 2025 ekspor mobil CBU telah ditargetkan mencapai satu juta unit.
“Harapannya, ditahun ini akan bisa lebih baik diatas 500 atau 600 karena musti lari ke 2025 ke 1 juta unit. Intinya, [kinerja ekspor] akan bagus karena ekonomi dunia sedang bagus,” kata Nangoi di sela konferensi pers GIIAS 2023 beberapa waktu lalu.
