Bisnis.com, JAKARTA — Popularitas mobil hybrid di Indonesia terus meningkat, seiring dengan dorongan efisiensi energi dan isu keberlanjutan.
Mengacu data Gaikindo yang diterima Bisnis, penjualan mobil hybrid secara keseluruhan pada Januari–Juni 2025 mencapai 28.817 unit.
Meski dikenal irit, banyak konsumen masih bertanya-tanya soal efektivitas konsumsi bahan bakarnya. Benarkah mobil hybrid lebih irit bahan bakar?
Alhasil, pengguna mobil hybrid perlu mengetahui kapan mesin bensin bekerja, dan kapan motor listrik mengambil alih.
Mengutip laman resmi Wuling Motors, berikut ulasan soal mekanisme kerja mobil hybrid, dampaknya terhadap konsumsi BBM, serta tips penting dalam memilih bahan bakar.
Cara Kerja Sistem Hybrid
Untuk memahami efisiensi mobil hybrid, penting untuk mengetahui sistem kerjanya terlebih dahulu. Mobil jenis ini menggabungkan dua sumber tenaga utama, yakni mesin bensin dan motor listrik. Kedua sistem tersebut bisa bekerja secara bergantian maupun bersamaan, tergantung kondisi berkendara dan kebutuhan tenaga.
Baca Juga
Pada kecepatan rendah atau saat menghadapi kemacetan, motor listrik biasanya menjadi sumber daya utama. Pasalnya, motor listrik dapat langsung menggerakkan kendaraan tanpa pembakaran bahan bakar.
Namun, saat dibutuhkan daya lebih besar seperti ketika menanjak atau akselerasi cepat, mesin bensin akan menyala untuk mendukung performa kendaraan. Kombinasi ini membuat konsumsi bensin mobil hybrid cenderung lebih efisien, terutama saat digunakan di lalu lintas perkotaan.
Faktor-Faktor Penentu Efisiensi Konsumsi BBM
Mobil hybrid memang dikenal hemat bahan bakar, tetapi tingkat efisiensinya dipengaruhi beberapa faktor berikut:
1. Kepadatan Lalu Lintas
Dalam kondisi padat dan stop-and-go, sistem hybrid lebih sering mengandalkan motor listrik. Ini membuat konsumsi BBM jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil konvensional yang mengandalkan mesin bensin secara terus-menerus.
2. Gaya Berkendara
Akselerasi mendadak dan gaya mengemudi agresif akan membuat mesin bensin bekerja lebih sering. Sistem hybrid memang cerdas, tetapi efisiensi tetap bergantung pada cara pengemudi mengoperasikan mobil.
3. Perawatan Berkala
Kinerja optimal sistem hybrid sangat tergantung pada kesehatan baterai, sistem pendingin, serta pembaruan perangkat lunak. Perawatan sesuai panduan pabrikan menjadi kunci dalam menjaga efisiensi jangka panjang.
Tips Memilih Bensin untuk Mobil Hybrid
Meski dilengkapi motor listrik, mesin bensin tetap memiliki peran penting dalam sistem hybrid. Karena itu, pemilihan jenis bahan bakar tidak bisa sembarangan. Berikut tips yang perlu diperhatikan:
1. Sesuaikan RON dengan Rekomendasi Pabrikan
Setiap mobil memiliki spesifikasi oktan yang berbeda. Penggunaan bahan bakar dengan RON yang sesuai memastikan proses pembakaran berjalan sempurna dan efisien.
2. Pilih Bahan Bakar Berkualitas
Gunakan bensin rendah sulfur dan memiliki kandungan aditif pembersih. Ini membantu menjaga kebersihan ruang bakar dan saluran injeksi, sehingga performa mesin bensin tidak terganggu.
3. Isi di SPBU Terpercaya
Pengisian bahan bakar di SPBU resmi dengan standar kualitas tinggi mengurangi risiko kontaminasi seperti air atau kotoran yang bisa merusak sistem pembakaran.
Mitos Seputar Mobil Hybrid
Berikut beberapa anggapan keliru yang masih sering terdengar terkait konsumsi bensin mobil hybrid:
1. Hybrid Tetap Boros BBM
Berdasarkan pengujian di berbagai kondisi tertentu, mobil hybrid dapat menghemat konsumsi bahan bakar hingga 50% dibandingkan mobil berbahan bakar bensin biasa.
2. Motor Listrik Hanya Tambahan
Motor listrik adalah komponen utama dalam sistem hybrid. Bahkan dalam situasi tertentu, kendaraan bisa melaju hanya dengan tenaga listrik.
3. Semua Mobil Hybrid Bisa Gunakan Bensin Apa Saja
Mengisi bensin tidak sesuai spesifikasi dapat menimbulkan knocking dan menurunkan performa mesin. Ikuti rekomendasi RON dari pabrikan untuk menjaga efisiensi dan umur pakai kendaraan.