Bisnis.com, JAKARTA — Daihatsu global belum bisa memastikan kapan dimulainya kembali produksi seiring adanya skandal manipulasi uji keselamatan dari enam model yang diidentifikasi sejauh ini.
President Daihatsu Motor Co., Ltd Soichiro Okudaira mengatakan penghentian produksi dilakukan secara sukarela dengan proses audit masih berjalan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang.
Anak usaha Toyota ini telah memutuskan untuk menghentikan sementara produksi dan pengiriman unit dari pabrik Jepang dan negara lainnya. Daihatsu sedang berupaya untuk memulai produksi secepat mungkin dan kembali melakukan pengiriman produk kepada para pelanggannya.
“Kami belum tahu berapa lama itu akan memakan waktu dan berapa banyak penemuan yang akan mereka identifikasi,” tuturnya dalam konferensi pers yang disiarkan langsung pada kanal YouTube DaihatsuOfficial, Rabu (20/12/2023).
Dia pun tidak bisa berbicara banyak terkait kelanjutan dari produksi dan pengiriman unit Rocky, dan Raize hybrid kepada para konsumen yang telah melakukan pemesanan. Hal ini masih bergantung dari lamanya proses audit yang dilakukan.
Adanya penghentian produksi ini dipastikan akan mempengaruhi pendapatan dari perusahaan. Namun lebih dari itu, dampak terbesar akan dirasakan dalam bentuk kompensasi kepada para jaringan dealer dan juga konsumen.
Baca Juga
“Saya sangat minta maaf. Saya yakin para pelanggan kami menunggu mobil mereka untuk dikirimkan setelah melakukan pemesanan,” tuturnya.
Kejanggalan ini dimulai pada 1989, dan sejak 2010 kejadian tersebut terus berulang kembali. Daihatsu juga akan memastikan kembali sosok-sosok yang terlibat dalam skandal ini.