Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citroen C3 Aircross Meluncur, Hanya Bisa Tenggak Pertamax ke Atas

Citroen C3 Aircross yang baru saja diluncurkan, tak disarankan mengkonsumsi BBM setara RON 90.
Citroen C3 Aircross/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Citroen C3 Aircross/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Mobil terbaru dari Citroen, yakni C3 Aircross sudah menerapkan standard emisi euro5 dengan kadar nitrogen oksida dan partikel padat pada kendaraan bermotor yang lebih rendah. Namun, tidak semua bahan bakar cocok untuk standard euro 5.

CEO Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw mengatakan perusahaan sudah melakukan berbagai pengujian di Pulau Jawa untuk mengetahui bahan bakar yang disediakan oleh pemerintah dapat ditenggak sesuai standar euro 5.

“Dari hasil tes kami sampai hari ini tidak ada kendala sama sekali. Tidak ada perubahan melalui tes yang kami lakukan sebelum kami luncurkan,” katanya di Kabupaten Tangerang, Selasa (23/4/2024).

Selama masa pengujian, Citroen C3 Aircross sudah lolos dengan meneggak Research Octane Number (RON) 95, dan 92. Adapun, produk bensin Pertamina yang mengandung RON 92 adalah Pertamax, sedangkan Pertamax Turbo RON 98.

Di satu sisi, dia juga tidak menyarankan pengguna Citroen C3 Aircross untuk mengisi bahan bakar menggunakan Pertalite yang masih RON 90.

“Saya pikir pemerintah juga tidak menyarankan [Pertalite] ya. Jadi, kami mendukung pemerintah dengan mengarahkan konsumen kalau bisa menggunakan oktan 92 lebih baik ya,” tuturnya.

Citroen C3 Aircross menggunakan mesin 1.2 L Puretech 110 sebanyak 3 cylinder turbo berkapasitas 1.199 cc. Mobil ini mampu menghasilkan tenaga 110 ps dengan torsi maksimum 205 nm.

Dari sisi konsumsi bahan bakar, mobil ini memiliki rasio 17,5 km per 1 liter bensin yang digunakan dengan kapasitas tangki 45 liter. Adapun, mobil ini hanya tersedia untuk transmisi automatic, dan menggunakan standard emisi Euro5.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan menyebut pemerintah segera memutuskan penggunaan Euro 4 dan Euro 5 demi mengurangi tingkat polusi.

Menurutnya, tingginya kadar polusi membuat subsidi untuk kesehatan membengkak hingga Rp10 triliun. Adanya efisiensi yang dilakukan pun diharapkan dapat mengurangi pencemaran udara.

"Kemarin saya dapat info ini lagi dihitung lagi ya itu akan mengurangi subsidi kita mungkin bisa sampai Rp20-50 triliun lagi dari sana," kata Luhut, dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Kamis (22/2/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper