Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Sepeda Motor Masih Lesu, AISI Minta Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) meminta pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tren lesunya penjualan sepeda motor.
Calon pembeli melihat sepeda motor di showroom Yamaha Suracojaya Abadimotor di Makassar, Sulawesi Seltan, Rabu (22/5/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Calon pembeli melihat sepeda motor di showroom Yamaha Suracojaya Abadimotor di Makassar, Sulawesi Seltan, Rabu (22/5/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri sepeda motor mewanti-wanti para pemangku kepentingan terkait pelemahan daya beli konsumen seiring tren lesu penjualan sepeda motor.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor domestik mencapai 505.670 unit pada Mei 2024, turun 4,54% dibandingkan realisasi Mei 2023 yang mencapai 529.771 unit. 

Akumulasi penjualan sepanjang Januari-Mei 2024 juga tercatat turun 1,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 2,65 juta unit (2.659.896). Pada Januari-Mei 2023, realisasi penjualan sepeda motor mencapai 2,7 juta unit (2.708.167).

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, penurunan penjualan sepeda motor tak lepas dari lesunya daya beli konsumen. Selain itu, adanya pengetatan kredit dari lembaga keuangan juga menjadi faktor tersendiri.

“[Dalam pembelian] proses kreditnya banyak kualitas buruk sehingga banyak yang ditolak oleh lembaga keuangan. Otomatis memengaruhi penjualan Januari-Mei 2024,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/6/2024).

Menurutnya, pemerintah harus menjaga tingkat inflasi dan suku bunga karena hal ini sangat berpengaruh terhadap industri sepeda motor. Melemahnya daya beli juga tidak hanya berdampak terhadap industri sepeda motor, tetapi juga industri ritel.

Adapun, AISI memasang target penjualan sepeda motor domestik dapat menembus rentang 6,2 juta sampai 6,5 juta pada 2024. Namun, mengingat lesunya pasar otomotif bukan tidak mungkin target ini direvisi.

Berdasarkan perhitungannya, Sigit memperkirakan apabila rata-rata penjualan sepeda motor berada di level 531.000 unit per bulan, maka penjualan bisa menembus rentang 6,3 juta sampai 6,4 juta unit.

Bila melihat data penjualan yang mencapai 2.659.896 unit sepanjang Januari-Mei 2024, maka rata-rata penjualan sepeda motor per bulan berada di level 531.979 unit.

“Kalau nanti sampai Juni atau Juli turun di bawah 500.000 itu sebuah pertanda. Mungkin kami bisa melihat dan revisi kalau tidak ada perbaikan,” jelasnya.

Adapun, AISI mencatat penjualan sepeda motor domestik masih didominasi oleh scooter atau motor matik dengan kontribusi 90,34% pada Januari-Mei 2024. Kemudian, segmen underbone atau motor bebek dan sport masing-masing berkontribusi 4,95%, dan 4,71%.  

Kinerja ekspor juga tidak jauh berbeda dengan penjualan domestik yang lesu. Tercatat ekspor pada Januari-Mei 2024 mencapai 197.379 unit, turun 9,79% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 218.802 unit.

Jenis motor matik mendominasi ekspor dengan kontribusi 46,24% dari total ekspor pada Januari-Mei 2024. Kemudian, jenis underbone sekitar 26,71% dan sport 27,06%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper