Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Bekas Tembus 1,4 Juta Unit: Industri Otomotif Gigit Jari, Pembiayaan Semringah

Pembiayaan mobil bekas belakangan menjadi kontributor pertumbuhan kredit kendaraan bermotor. Jumlah penjualan mobil bekas tembus 1,4 juta unit tahun lalu.
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan mobil domestik selama satu dekade tertahan di kisaran 1 juta unit, padahal kapasitas produksi terpasang mencapai 2,3 juta unit. Faktor utama penyebab stagnasi adalah pertumbuhan pendapatan per kapita tidak seimbang dengan harga jual produk, maka mobil bekas pun jadi opsi alternatif konsumen.

Selama sedekade, penjualan mobil sulit melampaui jebakan 1 juta unit. Alhasil, utilitas pabrik pun tertahan di kisaran 1,4 juta unit, itupun terbantu kinerja ekspor mobil yang belakangan telah mencapai kisaran 500 ribu unit.

Seperti diungkapkan Riyanto, Peneliti Senior LPEM UI bahwa pasar otomotif Tanah Air masih sangat potensial. Hanya saja, gap antara pendapatan per kapita alias daya beli dengan harga produk semakin ke sini jauh melebar.

Pasar otomotif Tanah Air yang potensial pun tercermin dari rasio motorisasi yang saat ini masih sekitar 99 unit per 1.000 orang. Tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita yang pada tahun lalu mencapai US$4.900-an, hanya tumbuh di kisaran 3% per tahun.

Sebaliknya, harga produk rata-rata naik sekitar 7%. “Harga produk ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari nilai tukar, material, hingga logistik,” ungkap Riyanto beberapa waktu lalu.

Faktor gap yang melebar antara daya beli dan harga produk inipun melecut kehadiran banyak lapak penjualan mobil bekas. Berdasarkan riset terbaru LPEM UI, kehadiran mobil bekas seturut dengan penurunan serapan pasar di wilayah gemuk seperti Pulau Jawa.

Berdasarkan data LPEM UI itu, sebagian besar wilayah Pulau Jawa dan Bali mengalami penurunan penjualan 2-4% per tahun. Hal ini seiring pula dengan longsornya daya beli di wilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan data 2022, wilayah Pulau Jawa dengan tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tinggi adalah DKI Jakarta. Selebihnya, merupakan provinsi dengan unggulan komoditas perkebunan dan tambang.

“Artinya memang stagnasi itu terjadi di Pulau Jawa dan Bali, hanya saja wilayah ini merupakan pasar terbesar, jadi sangat berpengaruh terhadap penjualan domestik keseluruhan,” ungkap Riyanto.

Di sisi lain, konsumen Pulau Jawa dan Bali pun beralih mencari alternatif. Alhasil, pasar mobil bekas terbesar kian bertumbuh di wilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan penelusuran LPEM UI, pada tahun lalu sekitar 1,4 juta unit mobil bekas terjual, naik tiga kali lipat dibandingkan kondisi pada 2013. “Mungkin jumlah riilnya jauh lebih besar,” jelas Riyanto.

Terdapat beberapa faktor pendukung yang membuat mobil bekas jadi pilihan mayoritas pembeli potensial. Beberapa faktor itu antara lain, gap harga mobil bekas dengan mobil baru telah mencapai 50%, sedangkan mekanisme penjualan mobil bekas seiring banyaknya aplikasi penjualan daring dan penilai semakin transparan.

Membludaknya penjualan mobil bekas itupun jadi salah satu faktor pertumbuhan perusahaan pembiayaan. Sewaktu penjualan mobil baru melemah hingga digit ganda hingga semester I/2024, perusahaan pembiayaan malah memetik pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan bermotor.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadi pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan hingga 12,62% per Mei. Nilai penyaluran itu bahkan menembus Rp400,57 triliun.

Berdasarkan pernyataan OJK, kredit kendaraan baru masih tumbuh 10% secara tahunan. Namun, untuk pembiayaan mobil bekas, terjadi pertumbuhan hingga 25,82%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper