Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Motor Honda Tembus 4,9 Juta di 2024, Pangsa Pasar 77%

Penjualan sepeda motor Honda mencapai 4,9 juta unit pada periode Januari-Desember 2024 dengan pangsa pasar 77% secara nasional.
PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan motor skutik Honda Stylo 160 yang menggunakan rangka e-SAF./ BISNIS - Nuhansa Mikrefin YP
PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan motor skutik Honda Stylo 160 yang menggunakan rangka e-SAF./ BISNIS - Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) mengungkapkan capaian penjualan sepeda motor Honda tembus 4,9 juta unit pada periode Januari-Desember 2024. Dengan capaian tersebut, pangsa pasar Honda tembus 77% secara nasional.

General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin mengatakan model sepeda motor yang menjadi tulang punggung penjualan perseroan yaitu di segmen skuter matik (skutik). 

"Honda meraih penjualan sepeda motor 4,9 juta di semua segmen. Paling besar masih di skutik, BeAT Series, Scoopy, Vario, termasuk PCX," kata Muhib kepada Bisnis saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (1/2/2025).

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kendaraan roda dua secara nasional tembus 6,33 juta unit pada periode 12 bulan 2024. Angka itu naik 1,54% dibandingkan periode sama 2023 sebanyak 6,23 juta unit.

"Penjualan sepeda motor nasional 6,3 juta, atau tumbuh 1,54%. Sementara kami, AHM tumbuh 1,2% secara tahunan," jelas Muhib.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pada tahun ini, AHM berharap penjualan sepeda motor bisa tetap bertumbuh, sejalan dengan AISI yang memproyeksikan penjualan sebanyak 6,4 juta-6,7 juta unit pada 2025. 

Kendati demikian, dia pun tidak menampik bahwa penjualan kendaraan roda dua akan mengalami berbagai tantangan pada tahun ini.

"Memang cukup challenging di 2025 ini, kami akan coba pelajari di kuartal pertama ini akan seperti apa. Kami harapkan bisa lebih baik dari tahun 2024 ya, tetapi kami belum bisa sebutkan seberapa besar yang kami ingin capai di tahun ini," pungkasnya.

Senada, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, pihaknya belum dapat memproyeksikan penjualan sepeda motor pada 2025, lantaran ada sejumlah daerah yang menerapkan relaksasi opsen pajak. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa daerah yang memberikan keringanan atau insentif opsen pajak seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten hingga Bali.

"Kami waktu 4 bulan lalu menyusun [target] itu 6,4 juta-6,7 juta, tapi sebelum ada pembahasan mengenai opsen. Setelah ada opsen ya kita lihat dulu 1-2 bulan ke depan, karena kan ini kita lihat ada beberapa daerah yang jalankan insentifnya itu potongannya berapa," ujar Sigit kepada Bisnis, dikutip Minggu (2/2/2025).

Adapun, opsen pajak adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, berdasarkan Undang-Undang No. 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

Ditinjau berdasarkan tarifnya, tarif opsen PKB dan opsen BBNKB adalah sebesar 66%. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 5 Januari 2025. Namun, ada beberapa daerah yang memberikan insentif, sehingga tarif opsen tiap provinsi berbeda-beda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper