Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) mengungkapkan capaian kinerja ekspor sepeda motor perseroan sepanjang periode Januari-Desember 2024.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin mengatakan ekspor kendaraan roda dua secara utuh (completely built up/CBU) tumbuh 24% secara tahunan.
"Ekspor sepeda motor Honda secara CBU pertumbuhannya 24%, di angka 200.400 unit," kata Muhib kepada Bisnis saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat pada Sabtu (1/2/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa negara tujuan ekspor AHM meliputi Asean seperti Filipina, Thailand, Vietnam, hingga beberapa di luar Asean seperti Brasil dan Jepang. Sementara itu, model yang paling banyak diekspor yakni skuter matik (skutik).
"Model yang paling banyak itu motor-motor skutik. Justru kalau yang ke Filipina itu yang di atas 125 cc, termasuk skutik premium seperti PCX, ADV atau Vario 160," jelasnya.
Mengacu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor kendaraan roda dua naik tipis 0,43% menjadi 572.506 unit pada 2024, dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 570.004.
Baca Juga
Dengan demikian, ekspor sepeda motor Honda berkontribusi sebesar 35% dari total keseluruhan ekspor sepeda motor secara nasional pada 2024.
Namun, Muhib belum dapat memproyeksikan bagaimana kinerja ekspor sepeda motor perseroan pada 2025, lantaran sangat bergantung pada kondisi ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor.
"Kalau ekspor itu sebenarnya sangat tergantung dengan permintaan di negara tujuan ekspor kami ya. Mudah-mudahan negara tujuan kami ekonominya juga tumbuh ya, sehingga demand di negara tujuan itu juga meningkat, jadi mereka bisa order ke kami lebih banyak," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tidak hanya ekspor sepeda motor secara utuh atau CBU, Astra Honda Motor juga mengekspor komponen sepeda motor secara terurai lengkap (completely knocked down/CKD).
"Di luar itu, kami juga ekspor dalam jumlah yang lebih besar dalam bentuk CKD. Berapa persisnya saya enggak tahu, tetapi lumayan besar kami ekspor CKD itu. Karena memang beberapa negara yang tadinya mengimpor CBU dari kami, sekarang mencoba merakit motor di negaranya sendiri, jadi mengimpor produk secara CKD," pungkas Muhib.