Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Catat Penjualan Mobil Listrik BEV Turun, Ini Biang Keroknya

Gaikindo mencatat penjualan mobil listrik BEV turun, konsumen beralih ke PHEV yang lebih terjangkau dan praktis.
Seremoni peluncuran Chery Tiggo 8 di Jakarta, Selasa (8/10/2024)/Bisnis-Rizqi Rajendra
Seremoni peluncuran Chery Tiggo 8 di Jakarta, Selasa (8/10/2024)/Bisnis-Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) turun selama periode tiga bulan terakhir. Namun, di lain sisi, penjualan mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) melesat signifikan.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, ada kecenderungan konsumen saat ini beralih ke mobil PHEV, yang dinilai lebih unggul dibandingkan BEV.

"Mungkin PHEV lebih menarik, karena harganya lebih terjangkau dan tidak memerlukan charging station, makanya PHEV naik secara signifikan," ujar Jongkie kepada Bisnis, pada Jumat (18/7/2025).

Data Gaikindo mencatat, penjualan mobil listrik secara keseluruhan pada semester I/2025 sebanyak 35.846 unit. 

Jika dilihat secara lebih detail, pada Januari-Maret 2025 memang terjadi kenaikan penjualan mobil listrik, seiring dengan insentif yang dikucurkan pemerintah senilai triliunan rupiah pada awal tahun.

Kendati demikian, tren penjualan BEV melambat sejak April hingga Juni 2025. Perinciannya, penjualan mobil listrik pada April turun 16,36% menjadi 7.402 unit, dibandingkan 8.850 unit pada Maret 2025.

Kemudian, penjualan mobil listrik pada Mei juga turun 13,63% menjadi 6.393 unit, dan lanjut melemah menjadi 5.501 unit pada Juni 2025.

Di lain sisi, penjualan mobil PHEV justru melonjak signifikan dalam tiga bulan terakhir. Misalnya, pada April 2025 penjualan PHEV tercatat hanya 41 unit, lalu melesat 907,31% secara bulanan (month-to-month/MtM) menjadi 413 unit pada Mei. 

Kemudian, penjualan PHEV kembali mengalami lonjakan signifikan 170,46% menjadi sebanyak 1.117 unit pada Juni 2025. Salah satu kontributor terbesar penjualan PHEV domestik yaitu Chery Tiggo 8 CSH.

Sebagai pengingat, produsen mobil asal China, PT Chery Sales Indonesia pada pertengahan Mei lalu resmi meluncurkan Chery Tiggo 8 varian plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) atau yang disebut Chery Super Hybrid (CSH) di Indonesia.

Chery Tiggo 8 dibanderol dengan harga mulai Rp499 juta untuk 1.000 konsumen pertama. Nantinya, mobil itu akan diproduksi lokal dengan menumpang fasilitas milik mitra Chery, PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi, Jawa Barat. 

Ke depan, sejumlah agen pemegang merek otomotif asal China lainnya juga meramaikan model PHEV seperti Jaecoo J7 SHS hingga Geely Starship 7 PHEV.

Perlu diketahui, keunggulan mobil PHEV yaitu pengendara bisa isi bensin jika kehabisan daya listrik, sedangkan mobil BEV sangat bergantung terhadap infrastruktur charging station. Di lain sisi, mobil BEV tidak menghasilkan emisi, sedangkan PHEV masih mengeluarkan CO2.

Meskipun begitu, Gaikindo tetap menargetkan penjualan mobil listrik BEV sebanyak 60.000 unit hingga akhir 2025. "Mudah-mudahan bisa tercapai," pungkas Jongkie.

Data Penjualan Mobil Listrik BEV Semester I/2025

- Januari: 2.517 unit

- Februari: 5.183 unit

- Maret: 8.850 unit

- April: 7.402 unit

- Mei: 6.393 unit

- Juni: 5.501 unit

Data Penjualan Mobil PHEV Semester I/2025

- Januari: 16 unit

- Februari: 17 unit

- Maret: 17 unit

- April: 41 unit

- Mei: 413 unit

- Juni: 1.117 unit


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro