Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kans Ekspor Mobil RI Salip Thailand, Mobil China Jadi Tumpuan?

Kinerja ekspor mobil Indonesia berpeluang melampaui Thailand dengan keberadaan merek-merek baru, khususnya dari China yang siap membangun pabrik di Tanah Air.
Pekerja memeriksa mobil impor dan ekspor di kawasan pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Pekerja memeriksa mobil impor dan ekspor di kawasan pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor Mobil Indonesia berpeluang melampaui Thailand dengan keberadaan merek-merek baru, khususnya dari China yang siap membangun pabrik di Tanah Air.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kinerja ekspor mobil Indonesia sebanyak 472.194 unit pada periode 12 bulan 2024, atau turun 6,5% dibandingkan periode sama 2023 sebanyak 505.134 unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan, sejauh ini memang Thailand mencatatkan ekspor mobil tertinggi di kawasan Asean. Thailand mencatatkan ekspor sebanyak 1,02 juta unit pada 2024, meskipun turun 8,8% secara tahunan. 

Jongkie pun berharap jumlah ekspor Indonesia dapat mengalahkan Thailand seiring banyaknya merek-merek baru yang masuk ke Tanah Air. Beberapa di antaranya berasal dari China seperti BYD, AION, Jetour, hingga Jaecoo.

"Ya, ekspor Thailand memang lebih besar. Kalau bisa kita nanti meningkat dan bisa mengalahkan Thailand, dengan masuknya merek-merek baru tersebut, dan menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi, terus ekspor dari Indonesia. Alhamdulillah kalau itu bisa mencapai semuanya," ujar Jongkie kepada Bisnis, Kamis (6/2/2025).

Peluang menyalip capaian ekspor Negeri Gajah Putih ini kian terbuka usai penjualan mobil di sana mengalami penurunan drastis hingga mencapai titik terendah dalam 15 tahun terakhir. Kondisi ini semakin memperburuk reputasi negara tersebut sebagai pusat industri otomotif di Asia Tenggara.

Adapun, penyebab utama anjloknya penjualan mobil di Thailand itu dipicu oleh kebijakan perbankan yang lebih ketat dalam persetujuan kredit kendaraan, serta tingginya utang rumah tangga.

Berdasarkan data dari Federasi Industri Thailand, total penjualan mobil domestik sepanjang 2024 hanya mencapai 572.675 unit, atau turun 26% (year on year/YoY) dibandingkan tahun sebelumnya. Angka itu merupakan yang terendah sejak 2009 silam. 

Di lain sisi, Gaikindo mencatat, pada Januari - Desember 2024, total penjualan mobil secara wholesales sebesar 865.723 unit atau turun 13,9% secara year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 1.005.802 unit.

Perlu diketahui, kinerja ekonomi Indonesia melanjutkan tren perlambatan dengan tumbuh hanya 5,03% pada 2024, lebih rendah dari pertumbuhan 5,05% pada 2023.

Dengan realisasi itu, performa pertumbuhan ekonomi 2024 juga di bawah target pemerintah 5,2%. Performa pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi tantangan bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka yang menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8%. 

Jongkie mengatakan para pelaku usaha turut mengharapkan ekonomi Indonesia dapat bertumbuh ke depannya, seiring dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kalau 2024 kan memang sekitar 5%, tetapi pemerintah kan mencanangkan tumbuh bertahap menjadi 8%. Itu harapan kita semua. Kalau itu bisa terjadi, ya Alhamdulillah," pungkasnya.

10 Pabrik Mobil Penyumbang

Sebanyak 10 pabrik mobil di Indonesia menyumbang ekspor terbesar sepanjang 2024. Kendati demikian, Indonesia mencatatkan pelemahan kinerja ekspor mobil secara utuh alias completely built up (CBU) menjelang akhir 2024. 

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang periode Januari-November 2024, Indonesia mengekspor mobil ke berbagai negara sebanyak 428.597 unit. Angka itu turun 8,6% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar 468.685 unit.

Ditinjau berdasarkan mereknya, produsen otomotif yang paling banyak mengekspor mobil sepanjang 11 bulan 2024, yakni Toyota, sebesar 151.348 unit. Capaian ekspor Toyota naik 20,2% yoy dari periode sama 2023 sebanyak 125.864 unit.

Di urutan kedua ada Daihatsu dengan capaian ekspor sebanyak 102.260 unit, diikuti Mitsubishi Motors di posisi ketiga sebanyak 76.708 unit.

Kemudian, produsen asal Korea Selatan, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia mengekspor mobil sebanyak 57.608 unit pada Januari-November 2024, disusul Suzuki di peringkat kelima sebanyak 17.344 unit.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam pun mengakui bahwa ekspor mobil perseroan mengalami kenaikan imbas kebijakan pemerintah Vietnam yang memangkas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 8%.

"Ekspor kami naik 20% karena Vietnam memberikan insentif PPN, ekspor kami ke sana naik,” ujar Bob di Jakarta, dikutip pada Selasa (31/12/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan, saat ini Indonesia sudah menjadi hub produksi otomotif di Asean, karena telah mengekspor mobil ke berbagai negara. Bob pun berharap agar tahun depan tidak terjadi penurunan pasar, seiring dengan pemerintah Indonesia yang menaikkan tarif PPN menjadi 12%.

"Nah, yang paling penting itu market. Jangan sampai market itu decline. Sekarang kan drop ya 15%, kami harap, apalagi adanya PPN 12% ini, jangan sampai drop lagi," jelasnya.

Dari sentimen global, President and CEO Mitsubishi Motors Corporation Takao Kato blak-blakan terkait strategi ekspor perseroan, terutama setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memangkas suku bunga acuan.

Perlu diketahui, The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu (18/12/2024). 

Kato mengatakan, di pasar global, production share PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) sekitar 15-20%. Namun, setiap tahun angkanya bisa berubah, tergantung dari kondisi pertumbuhan ekonomi dari negara-negara tujuan ekspor Mitsubishi.

"PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia atau MMKI adalah pabrik yang penting buat Mitsubishi Motors, alasannya adalah model-model yang diproduksi di MMKI bisa diekspor ke banyak negara seperti Timur Tengah, Asean, Afrika, dan lain-lain, banyak negara," jelasnya di Pabrik Mitsubishi Cikarang, belum lama ini.

Sejauh ini, pabrik MMKI di Cikarang, Jawa Barat telah memproduksi sebanyak 1 juta unit mobil sejak 2017. Sementara itu, mobil yang diekspor sebanyak 400.000 unit ke 50 negara. Alhasil, strategi Mitsubishi yaitu mendorong produksi lokal model hybrid.

"Kami akan naikkan produksi mungkin model hybrid, jadi nantinya model hybrid itu akan diekspor ke negara-negara tersebut. Sekarang kami tidak bisa sebut target spesifik, tetapi kalau production share kami bakal terus naik," pungkas Kato.

Daftar 10 Pabrik Mobil Penyumbang Ekspor Terbesar Januari-November 2024:

1. Toyota: 151.348 unit

2. Daihatsu: 102.260 unit

3. Mitsubishi Motors: 76.708 unit

4. Hyundai (HMMI): 57.608 unit

5. Suzuki: 17.344 unit

6. Honda: 14.077 unit

7. Isuzu: 7.418 unit

8. Wuling: 971 unit

9. Hino: 739 unit

10. DFSK: 123 unit

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper