Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYD & Denza Raih Penjualan 3.400 Unit dalam 2 Bulan, Cek Strateginya

BYD dan Denza meraih penjualan sebanyak 3.400 unit dalam dua bulan pertama 2025
BYD resmi luncurkan Sealion 7 di IIMS 2025. (Bisnis/Rizqi Rajendra)
BYD resmi luncurkan Sealion 7 di IIMS 2025. (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal China, BYD Motor Indonesia dan submerek premiumnya yakni Denza mencatatkan capaian penjualan positif pada Januari-Februari 2025.

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengatakan, perseroan sangat mengapresiasi kepercayaan dan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap produk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) BYD dan Denza.

"Penerimaan positif ini telah memungkinkan BYD Group untuk mempertahankan posisi sebagai merek dengan penjualan EV nomor 1 di Indonesia, dengan lebih dari 3.400 unit terjual dalam dua bulan pertama 2025," ujar Zhao di Jakarta, dikutip Selasa (11/3/2025).

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Januari 2025 Denza mencatatkan penjualan wholesales 25 unit untuk kebutuhan display. Jumlah itu melonjak menjadi 912 unit pada Februari 2025.

Sementara itu, BYD mencatatkan penjualan 1.114 unit pada Januari 2025, dan meningkat jadi 1.399 unit pada Februari 2025. Capaian itu disumbang dari lima model BYD, seperti Seal, M6, Sealion 7, Atto 3 dan Dolphin.

Alhasil, jika ditotal jumlah penjualan BYD dan Denza tembus 3.450 unit pada dua bulan pertama 2025.

Sebagai pengingat, BYD resmi meluncurkan sub-merek premium Denza pada 22 Januari 2025. Model yang pertama diluncurkan yakni multipurpose vehicle (MPV) listrik Denza D9 yang dibanderol seharga Rp950 juta.

Adapun, Denza telah meresmikan empat jaringan diler di Jakarta, Tangerang dan Bali. Diantaranya yakni Denza Haka Pluit, Denza Harmony Kelapa Gading, Denza Arista BSD City, dan Denza Bipo Denpasar. 

Sementara itu, BYD Group telah mengembangkan 40 diler yang tersebar di 21 kota di Indonesia. Dalam rencana ekspansinya di Indonesia, BYD menargetkan akan membangun hingga 80 diler tahun ini. 

Perlu diketahui, BYD sejauh ini telah menikmati insentif PPnBM DTP EV sebesar 15% atas impor KBLBB roda empat tertentu secara utuh (completely built up/CBU).

Selain itu, pemberian insentif pembebasan bea masuk EV CBU sebesar 0%, sesuai program yang sudah berjalan. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 (PMK 12/2025).

"Dengan dukungan ekosistem yang terus berkembang, termasuk insentif dari pemerintah Indonesia, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan pengalaman berkendara yang lebih efisien, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh konsumen di Indonesia," pungkasnya.

Sejauh ini, BYD tengah dalam proses pembangunan pabrik mobil listrik di Subang Smartpolitan, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 150.000 unit per tahun yang diestimasikan rampung pada akhir 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper