Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motors menghentikan sementara pengiriman mobil ke berbagai diler di Amerika Serikat (AS), imbas keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif tambahan sebesar 25% terhadap mobil impor.
Langkah tersebut merupakan bentuk respons atas ketidakpastian kebijakan perdagangan AS terhadap otomotif. Meski ekspor dari Jepang tidak dihentikan, Mitsubishi memutuskan untuk menahan distribusi kendaraan ke 330 jaringan dilernya di Negeri Paman Sam.
“Mobil-mobil impor akan tetap berada di pelabuhan AS hingga kejelasan lebih lanjut mengenai rincian tarif dan arah kebijakan diterbitkan,” ujar Jeremy Barnes, Senior Director of Communications and Events Mitsubishi Motors North America, mengutip Nikkei Asia, Minggu (13/4/2025).
Kendati pengiriman ditangguhkan, Barnes memastikan hal itu tidak serta-merta berdampak pada konsumen dalam waktu dekat, mengingat sebagian besar diler Mitsubishi di AS masih memiliki stok yang cukup banyak.
Namun, jika kebijakan penangguhan ini berlangsung dalam jangka panjang, Barnes mengakui potensi gangguan terhadap penjualan bisa terjadi. Mitsubishi juga menyatakan belum akan menaikkan harga jual kendaraan di pasar AS dalam waktu dekat, meskipun ada beban tarif impor.
Adapun, sepanjang 2024, Mitsubishi membukukan penjualan sebanyak 109.843 unit kendaraan di Amerika Serikat. Model SUV Mitsubishi Outlander menjadi tulang punggung penjualan perusahaan di negara tersebut.
Baca Juga
Mengacu data dari Cox Automotive menunjukkan bahwa pada Februari 2025, Mitsubishi memiliki pasokan kendaraan untuk sekitar 87 hari. Angka ini melonjak menjadi 100 hari akibat lonjakan permintaan jelang diberlakukannya tarif impor.
Kondisi ini turut memaksa sejumlah produsen mobil global untuk menyesuaikan strategi pasar mereka. Nissan Motor, misalnya, memutuskan untuk menghentikan penerimaan pesanan beberapa model buatan Meksiko yang akan dikirim ke AS.
Sementara itu, Jaguar Land Rover juga mengambil langkah serupa dengan menghentikan ekspor beberapa kendaraan produksi Inggris ke pasar Amerika Serikat.
Tak seperti beberapa pesaingnya, Mitsubishi memang tidak memiliki fasilitas produksi di AS. Seluruh kendaraan yang dijual di pasar tersebut berasal dari Jepang dan sejumlah negara mitra produksi lainnya.
Adapun, pemerintah Presiden Trump memberlakukan kebijakan tarif impor mobil sebagai bagian dari strategi perdagangan untuk mendukung industri manufaktur domestik. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri otomotif global yang sensitif terhadap perubahan kebijakan perdagangan.