Bisnis.com, JAKARTA --- Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) Jeep merespons rencana pemerintah Indonesia yang akan melonggarkan aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Chief Operating Officer Jeep Indonesia Ario Soerjo mengatakan, rencana kebijakan tersebut diyakini berpotensi mendorong industri otomotif di Indonesia.
"Kami percaya bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, termasuk di dalamnya sektor otomotif," ujar Ario kepada Bisnis, dikutip Selasa (15/4/2025).
Adapun, sejauh ini kendaraan Jeep yang dipasarkan di Tanah Air diimpor utuh dari AS. Kendati demikian, tensi perang dagang global sedang memanas lantaran AS menerbitkan kebijakan impor otomotif baru sebesar 25%.
"Saat ini, Jeep Indonesia masih mengedepankan strategi distribusi dalam bentuk completely built up atau CBU," jelasnya.
Namun, Jeep Indonesia memastikan ketersediaan stok maupun suku cadang di Indonesia, di tengah memanasnya perang dagang global akibat tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga
Perlu diketahui, meskipun Donald Trump menunda sementara selama 90 hari atas tarif resiprokal ke 56 negara, China justru mengalami peningkatan tarif secara signifikan hingga 125%.
Alhasil, tarif impor otomotif sebesar 25% untuk kendaraan yang dirakit di luar AS turut berdampak pada sejumlah produsen otomotif asal AS, seperti Ford, General Motors, hingga Jeep milik Stellantis NV.
"Fokus utama kami saat ini adalah meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, memperkuat layanan purnajual yang andal, serta memastikan ketersediaan suku cadang secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh Indonesia," katanya.
Menurutnya, industri otomotif nasional tahun ini akan bergerak secara dinamis, dipengaruhi oleh perubahan tren konsumen, kebijakan pemerintah, serta kondisi ekonomi global.
Di tengah tantangan tersebut, lanjutnya, Jeep Indonesia juga melihat banyak peluang, khususnya dalam inovasi produk dan peningkatan pengalaman pelanggan.
"Oleh karena itu, para pelaku industri perlu terus beradaptasi, memanfaatkan setiap potensi yang ada, dan mengambil langkah strategis yang tepat untuk tetap relevan dan kompetitif," pungkas Ario.
Berdasarkan catatan Bisnis, Indomobil Group (IMAS) milik konglomerat Anthoni Salim resmi mengambil alih penjualan Jeep di pasar Indonesia. Alhasil, Jeep saat ini telah di bawah kendali PT Indomobil National Distributor, yang juga merupakan agen pemegang merek Citroen.
Adapun, penjualan Jeep di Indonesia sebelumnya dipegang oleh beberapa agen pemegang merek (APM) yang berbeda. Sebelum 2017, Jeep dipegang PT Garansindo Inter Global. Kemudian, pada 2018-2020, Jeep diambil alih Hascar. Lalu, pada 2020 hingga 2023, Jeep dipasarkan oleh DAS Indonesia Motor.
Prabowo Mau Longgarkan TKDN
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meminta kepada jajaran kementerian/lembaga untuk merevisi aturan TKDN yang lebih fleksibel dan realistis guna meningkatkan daya saing.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di hadapan pengusaha, ekonom hingga akademisi pada acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, TKDN yang dipaksakan dapat berpotensi memicu penurunan daya saing industri. Meskipun dia mengakui kebijakan TKDN diberlakukan dengan niat baik dan demi kepentingan bangsa.
"Tetapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. TKDN fleksibel saja lah, mungkin diganti dengan insentif," kata Prabowo dalam agenda Sarasehan Ekonomi, Selasa (8/4).