Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) memenangkan tender pemesanan 80 unit bus listrik rakitan lokal (completely knocked down/CKD) dari PT Transjakarta bekerja sama dengan Perum Damri.
Direktur Utama VKTR Gilarsi Wahju Setijono mengatakan pihaknya mengapresiasi kepercayaan Transjakarta dalam memperpanjang kemitraan ini.
"Bus listrik kami berkontribusi dalam pengurangan jejak karbon dan mendukung keberlanjutan. Kami bangga memimpin perubahan ini dan membantu masyarakat Indonesia untuk beralih ke transportasi umum yang ramah lingkungan,” ujar Gilarsi dalam keterangannya, Senin (5/5/2025).
Perlu diketahui, armada baru yang akan dioperasikan oleh Damri ini melanjutkan 20 unit bus listrik CKD yang telah beroperasi di Jakarta oleh operator Sinar Jaya. Alhasil, dengan pemesanan baru ini, VKTR telah memasok pengoperasian armada Transjakarta dengan total 152 unit bus listrik.
Lebih lanjut dia mengatakan, keputusan Transjakarta dan Damri untuk kembali mempercayakan pengadaan bus listrik VKTR menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung produk-produk dengan kandungan lokal, sekaligus berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan industri nasional.
Pasalnya, bus listrik CKD ini memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%, memenuhi ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga
Adapun, VKTR juga telah membangun pabrik perakitan CKD kendaraan komersial listrik yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah dengan kapasitas produksi hingga 3.000 unit per tahun.
Menilik Laporan Keuangan VKTR di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) laba bersih perseroan turun 84,23% secara year-on-year (YoY), hanya tersisa Rp3,3 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan periode sama pada 2024 sebesar Rp20,96 miliar.
Gilarsi mengatakan turunnya laba bersih perseroan sebesar 84% disebabkan oleh kenaikan harga pokok penjualan dan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Di lain sisi, penjualan neto VKTR naik tipis 6,33% menjadi Rp218,07 miliar, dibandingkan pada tiga bulan pertama 2024 sebesar Rp205,07 miliar.
Kendati pendapatan naik, beban pokok VKTR ikut naik hingga 14,62% menjadi Rp173,68 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp151,51 miliar.
Alhasil, laba bruto perseroan juga ikut turun 17,11% YoY menjadi Rp44,39 miliar, dari periode sama pada 2024 sebanyak Rp53,56 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.