Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) blak-blakan mengungkapkan bahwa maraknya mobil listrik impor di Tanah Air menjadi tantangan tersendiri bagi industri komponen otomotif lokal.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor kendaraan bermotor dan bagiannya yang terhimpun dalam kode HS 87 sebesar US$9,7 miliar sepanjang 2024.
Salah satu kontributor impor terbesar tak lain adalah mobil listrik. Untuk mobil listrik impor completely knocked down atau CKD (HS 87038018) mencapai US$408 juta atau Rp6,6 triliun pada tahun lalu. Sementara itu, untuk mobil listrik impor completely built up atau (HS 87038098) tercatat sebesar US$334,7 juta alias Rp5,5 triliun.
"Perkembangan kendaraan listrik, termasuk masuknya produk impor, menjadi tantangan tersendiri bagi industri komponen konvensional," ujar Wakil Direktur Utama SMSM Ang Andri Pribadi kepada Bisnis, dikutip Jumat (13/6/2025).
Meskipun begitu, dalam jangka pendek, menurutnya, kondisi ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja SMSM di pasar domestik. Hal ini mengingat mayoritas produk SMSM dikhususkan untuk aplikasi alat berat hingga kendaraan niaga di pasar aftermarket.
"Sementara kendaraan listrik saat ini lebih banyak menyasar segmen mobil penumpang dan juga OEM. Selain itu, struktur pasar otomotif Indonesia juga masih didominasi oleh kendaraan dengan harga terjangkau dan bergantung pada skema pembiayaan leasing," katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Andri mengatakan, kendaraan listrik umumnya berada di segmen harga menengah ke atas sehingga adopsinya masih terbatas meskipun menunjukkan tren pertumbuhan.
"Kendati demikian, SMSM tetap melakukan langkah antisipatif. Saat ini, SMSM telah mengembangkan sekitar 70 SKU filter yang kompatibel dengan kendaraan listrik dan hybrid, sebagai bagian dari upaya jangka panjang menghadapi pergeseran teknologi di industri otomotif," pungkas Andri.
Adapun, tren importasi kendaraan roda empat lanjut melesat pada awal 2025. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat capaian impor mobil utuh sebanyak 41.900 unit, dengan pangsa pasar 15,7% dari total penjualan ritel sebanyak 267.514 unit pada Januari-April 2025.
Selain dari pemain lama seperti Toyota, Suzuki dan Mitsubishi, capaian impor mobil utuh turut disumbang oleh sederet pabrikan mobil listrik asal China, seperti BYD, Geely hingga Aion.
Alhasil, angka impor mobil CBU itu naik signifikan 59,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 sebanyak 26.297 unit.
Secara terperinci, pada 4 bulan pertama 2025, BYD dan Denza tercatat mengimpor mobil masing-masing sebanyak 8.914 unit dan 3.409 unit. Disusul Geely 1.800 unit dan Aion 1.563 unit.