Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan niaga asal Jepang, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) tengah mengatur strategi guna menghadapi maraknya truk impor dari China yang menggerogoti pasar truk di Indonesia.
Sales Director HMSI, Susilo Darmawan mengakui bahwa truk impor asal China yang membanjiri pasar sangat berpengaruh terhadap kinerja penjualan truk perseroan.
"Memang, masuknya truk impor, terutama di segmen dump truck untuk pertambangan ada dampaknya terhadap volume penjualan. Namun, Hino tetap fokus menjaga kualitas dan keandalan produk yang kami tawarkan," ujar Susilo kepada Bisnis, dikutip Minggu (10/8/2025).
Menilik data Gaikindo, sepanjang Januari-Juli 2025, penjualan wholesales Hino tercatat sebanyak 9.666 unit, atau turun 20,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 12.105 unit.
Sementara itu, penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Hino tercatat sebanyak 11.777 unit, turun tipis 0,3% secara tahunan.
Lebih lanjut, dia mengatakan strategi perseroan yaitu memastikan setiap kendaraan diproduksi sesuai regulasi pemerintah, dengan standar kualitas yang tinggi, sehingga pelanggan mendapatkan kendaraan yang aman, efisien, dan tahan lama.
Baca Juga
"Selain itu, kami juga terus memperkuat layanan purnajual melalui jaringan dealer yang luas, dan ketersediaan suku cadang," imbuhnya.
Menurutnya, produk seperti Hino 300, Hino 500, Hino 700 telah memenuhi standar emisi Euro 4 dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia. Selain itu, Hino juga bekerja sama dengan karoseri lokal untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan.
Susilo mengatakan, Hino juga secara konsisten meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam setiap unit produksinya.
"Bahkan, sasis Hino menggunakan bahan baku dari Krakatau Steel, sebagai bentuk nyata kontribusi kami terhadap industri nasional dan kemandirian manufaktur dalam negeri," jelasnya.
Tak ketinggalan, Hino juga berkomitmen untuk terus menggelontorkan investasi dalam teknologi dan pelatihan guna memastikan produk rakitan lokal tetap kompetitif. Alhasil, perseroan berharap pemerintah dapat mendukung regulasi yang berpihak pada industri otomotif lokal.
"Kami juga percaya bahwa konsistensi penerapan standar dan prosedur administratif sangat penting untuk menjaga kualitas serta keselamatan kendaraan yang beredar di Indonesia," pungkas Susilo.
Truk Impor China Banjiri RI
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, impor truk utuh asal China deras mengalir, di tengah merosotnya pasar domestik. Nilai impor sepanjang tahun lalu itupun tembus hingga US$647 juta.
Adapun, pada tahun lalu, penjualan truk semua segmen sebagaimana dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengalami penurunan tajam. Volume penjualan mencapai 66.570 unit, turun 14,1% dibandingkan 77.581 unit pada 2023.
Sebaliknya, di tengah penjualan domestik ambrol, justru impor truk asal China mengalir deras. Impor inipun tidak dicatat Gaikindo, serta jumlahnya cukup signifikan.
Pada tahun lalu, misalnya, volume impor truk utuh dari Tiongkok mencapai 13.669 unit. Data itu tercatat oleh General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC).
Nilai importasi pun tak tanggung-tanggung, mencapai sekitar US$647 juta. Hal ini terbilang janggal, sebab keseluruhan impor utuh tersebut tidak dilakukan oleh para pemain di dalam negeri, atau selayaknya anggota Gaikindo.
Dari data yang sama, impor truk utuh dari China didominasi jenis truk diesel dengan bobot lebih dari 20 ton. Pada 2024 saja, impor truk tersebut mencapai volume 15.542 unit. Angka impor itu melonjak drastis dibandingkan 2023 yang sebanyak 7.729 unit dengan nilai US$346 juta.