Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Produksi Motor RI Terbesar di Asia Tenggara

Pasar sepeda motor Indonesia tetap menjadi yang terbesar di antara Asean. Volume produksi di Tanah Air setara 68,66% total kapasitas Asia Tenggara.

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar sepeda motor Indonesia tetap menjadi yang terbesar di antara Asean. Volume produksi di Tanah Air setara 68,66% total kapasitas Asia Tenggara.
 
Asean Automotive Federation (AAF) mencatat selama Januari - Oktober 2013, produksi motor mencapai 9,52 juta unit. Jumlah ini tumbuh 4% terhadap periode yang sama tahun lalu 9,16 juta unit.
 
Kegiatan manufaktur di Indonesia menghasilkan 6,54 juta unit sepeda motor. Angka ini tumbuh 9,2% dibandingkan 10 bulan pertama pada 2012 sejumlah 5,99 juta unit.
 
Thailand yang selalu mengungguli RI dalam penjualan dan produksi kendaraan roda empat atau lebih, harus merunduk kalau soal motor.

Pasalnya, Negeri 1000 Pagoda cuma mampu memproduksi 1,91 juta unit, merosot 14,2% terhadap realiasi tahun lalu 2,23 juta unit.
 
Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala percaya diri menatap prospek bisnis industri sepeda motor di tahun mendatang.

Pasalnya, kinerja sepanjang 2013 saja diperkirakan melampaui target 7,5 juta unit menjadi 7,7 juta unit.
 
"Sebetulnya kami [anggota AISI] belum secara resmi bertemu untuk membicarakan proyeksi 2014. Tapi, sepertinya tahun depan penjualan [maupun produksi] bisa menyentuh 8 juta unit," ucapnnya kepada Bisnis.com, Senin (9/12/2013).
 
Peningkatan kapasitas produksi domestik membutuhkan ekspansi bisnis dari produsen sepeda motor, salah satunya melalui pembangunan pabrik baru.

Mulai 2015 ada tambahan produksi 1,1 juta unit skuter matik per tahun dari pabrik terbaru PT Astra Honda Motor (AHM) di Karawang, Jawa Barat.
 
Dikabarkan ada sejumlah produsen lain yang tengah menjajaki rencana investasi pabrik di Indonesia, tapi asosiasi enggan membeberkan lebih detil.

AISI berharap pemerintah baik pusat maupun daerah bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri sepeda motor.

"[Kehadiran investasi baru] tergantung kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Produsen otomotif butuh dukungan, peraturan yang terus berubah-ubah termasuk untuk financing karena mayoritas pembelian dilakukan kredit," ucap Sigit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper