Bisnis.com, SURABAYA - Mahasiswa D3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menciptakan sepeda motor ramah lingkungan berbahan bakar gas dan listrik Wisanggeni, yang mampu menempuh 70 kilometer dengan 1 kg gas.
Hendro Nurhadi, dosen pembimbing para mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa pembuatan dua jenis sepeda motor itu telah dimulai sejak 2012 ketika beberapa negara maju di dunia tengah gencar memproduksi sepeda motor berbahan bakar gas dan listrik.
"Sayangnya, di Indonesia masih belum ada yang berani membuat jenis sepeda motor serupa," kata Hendro dalam rilis yang diterima Bisnis hari ini, Selasa (10/12/2013).
Beberapa mahasiswa yang dibimbingnya pun tertantang untuk mengeksplor kemampuan mereka dalam membuat sepeda motor berbahan bakar listrik dan gas. Dalam waktu sekitar 1 tahun, akhirnya dua sepeda motor itu pun hadir.
Adapaun sepeda motor berbahan bakar gas karya mahasiswa ini diberi nama Wisanggeni, dan sepeda motor berbahan bakar listrik dijuluki Rajageni.
Hendro melanjutkan, Wisanggeni memiliki beberapa keunggulan, di antaranya hemat bahan bakar dan ramah lingkungan serta mampu menempuh jarak 70 kilometer per jam hanya dengan 1 kg bahan bakar gas.
"Selain itu juga tidak mengeluarkan emisi gas buang berupa gas Co2," terang Hendro.
Wisanggeni, lanjutnya, juga mempunyai kelebihan lebih ekonomis karena gas LPG ukuran 3 kg pun bisa digunakan sebagai bahan bakar. Tabung gas tersebut dapat diletakan di bawah tempat duduk pengemudi. Sebagai pengaman, pada tabung gas juga dilengkapi alat regulator serta sensor gas.
"Dengan adanya pengamanan tersebut, Wisanggeni dapat diproduksi sebagai sepeda motor asli buatan Indonesia" katanya.
Berdasarkan segi desain, Wisanggeni memiliki tampilan yang cukup menarik. Hendro dan timnya mengadopsi beberapa bentuk motor laki-laki lalu mengkombinasikannya dengan warna merah dan putih.
"Desain tersebut merupakan karya tim sendiri dengan mengikuti selera pasar," katanya.