Bisnis.com, JAKARTA - Musim penghujan mulai tiba. Inilah saat-saat mengkhawatirkan bagi para pemilik kendaraan bermotor, mobil maupun motor. Khawatir jika saat melintasi genangan air, mesin mati atau pemakaian bahan bakar minyak makin boros. Dalam bukunya Merawat Mobil Itu Gampang, pakar otomotif Bebin Djuana berbagi tipsnya dalam menyiasati kondisi tersebut:
Identifikasi Tipe Genangan Air
Pemilik kendaraan perlu mencermati jenis genangan air yang dihadapinya. Kalau genangan air hanya sebatas knalpot, tidak perlu dikhawatirkan karena selama mesin hidup, tekanan udara dalam knalpot cukup kuat untuk menghalau air agar tidak masuk.
Yang perlu diketahui adalah ketinggian air intake, bisa saja air terisap masuk ke mesin saat pedal gas diinjak. Dalam hal ini, untuk knalpot malah sebaliknya, ketika gas diusahakan besar maka air tidak akan masuk. Namun saat pedal gas dilepas dan rotasi putaran mesin per menit (rotation per minute/RPM) menurun, air bisa terisap masuk ke dalam knalpot. Itu pun paling hanya sampai saringan knalpot, kecuali permukaan air jauh lebih tinggi daripada ujung knalpot.
Yang perlu diwaspadai adalah air bisa masuk ke mesin, karena akan menyebabkan water hammer yakni kondisi di mana air masuk ke ruang pembakaran dan merontokkan piston stang dan komponen lain dalam mesin. Jika air hanya membasahi busi, cukup diatasi dengan mengeringkannya.
Kesimpulannya, kenalilah kendaraan anda, ketahui posisi businya, apakah karet seal-nya masih baik, demikian juga dengan tutup busi, posisi air intake-nya. Kita harus mengetahui persis sampai batas mana kendaraan mampu melewati genangan. Cara terbaiknya, usahakan untuk menjaga agar RPM tidak drop, paling tidak sekitar 2.000 RPM.
Gaya Mengemudi
Soal gaya mengemudi untuk tujuan penghematan bahan bakar, kita perlu tahu pada RPM berapa torsi maksimum mesin mobil. Contohnya, torsi maksimum pada 4.500 RPM, sebaiknya tidak melebihi 4.500 RPM ketika memindahkan gigi.
Akan tetapi, jika mesin memiliki torsi maksimum pada RPM tinggi - di atas 4.500 RPM - maka sebaiknya usahakan untuk memindahkan gigi persneling di bawah 4.000 RPM supaya bisa menghemat BBM.
Yang tidak kalah penting diketahui adalah teknik engine break sangat efektif dalam berhemat dengan bahan bakar. Lakukan hal itu sesering mungkin untuk meringankan beban rem. Jangan lupa untuk akselerasi dan pengerapan dilakukan dengan halus.
Selamat mencoba...