Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN OTOMOTIF JANUARI: Mobil Bergerak, Sepeda Motor Tersendat

Penjualan mobil secara ritel sepanjang Januari 2016 menunjukkan perbaikan meski naik tipis, berbeda dengan pencapaian sepeda motor yang masih belum bangkit.
Walaupun sektor komoditas masih tertekan tapi kami yakin awal kuartal II 2016 benar-benar sudah pulih. /Bisnis.com
Walaupun sektor komoditas masih tertekan tapi kami yakin awal kuartal II 2016 benar-benar sudah pulih. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil secara ritel sepanjang Januari 2016 menunjukkan perbaikan meski naik tipis, berbeda dengan pencapaian sepeda motor yang masih belum bangkit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kinerja penjualan ritel roda empat sepanjang Januari 2016 mencapai 82.423 unit, naik 1% dibandingkan catatan penjualan periode sama tahun lalu yang sekitar 81.218 unit.

Sementara pengiriman ke diler selama Januari tahun ini hanya seki-tar 84.885 unit. Kinerja pengiriman ke diler itupun mengalami penurunan 10% jika disandingkan dengan geliat pada periode sama tahun lalu yang mencapai 94.194 unit.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengungkapkan kinerja awal tahun ini menunjukkan adanya penerimaan pasar yang lebih baik.

Karena, lanjutnya, dengan adanya geliat penjualan ritel tergambarkan kekuatan beli konsumen. Terkait penurunan wholesales, dia meyakini hal itu merupakan bagian strategi para pelakon industri otomotif mengelola persediaan.

Artinya, hingga akhir tahun lalu masih ter-dapat stok yang mangkrak di diler, sedangkan pada Januari ini pengi-riman sedikit direm. “Itu antisipasi pasar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (11/2).

Dengan kondisi demikian, Jongkie menilai pelaku industri telah mengantisipasi sejak dini keseimbangan stok dan permintaan pasar. Pasalnya, pasar pada tahun inipun dianggap tak akan jauh berbeda dengan tahun lalu, sekaligus masih dibekap kelesuan sejak 2014.

Hingga akhir tahun lalu, terca tat penjualan ritel masih lebih ting gi dibandingkan pengiriman ke diler. Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu, maka terdapat defisit pengiriman ke diler sebanyak 18.131 unit.

Dia menilai kinerja ritel Januari harus jadi pegangan untuk memastikan kondisi pasar domestik. Karena itu, lanjut Jongkie, Gaikindo pun mengharapkan pasar masih mampu mengembang meski di kisaran 5% dibandingkan dengan tahun lalu.

“Kami akan melihat kinerjanya kembali di Februari,” tambahnya. Direktur Penjualan dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan penjualan awal tahun ini cukup positif buat perusahaan.

Dengan menggunakan sisa persediaan tahun lalu, HPM dapat lebih agresif memacu penjualan. Dari lima penjualan ritel terbanyak pada Januari tahun ini, Toyota masih memegang kendali di posisi puncak.

Total penjualan ritel Toyota mengala-mi penaikan 13%, dari sekitar 22.555 unit pada Januari tahun lalu menjadi sebanyak 25.382 unit.

SEPEDA MOTOR

Berkebalikan dari mobil, data Aso siasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan total penjualan domestik selama Januari lalu hanya menyentuh 416.263 unit. Angka itu turun dibandingkan dengan capaian pada Januari 2015, yakni sebanyak 502.783 unit, maupun Desember 2015 yang seba-nyak 520.400 unit.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menjelaskan, penurunan kinerja penjualan itu disebabkan oleh mayoritas perusahaan menahan kapasitas produksi, dengan tujuan menghabiskan sisa stok yang ada.

“Selama bulan lalu produksi masih tinggi, beberapa produsen menahan produksi untuk menyesuaikan dengan stok yang ada. Di sisi lain ekonomi juga masih belum sepenuhnya pulih,” katanya kepada Bisnis, Kamis (11/2).

Sigit menambahkan, selama satu bulan terakhir perusahaan memang sangat cermat dalam berhitung, yak ni dengan menyesuaikan kondisi pasar dan jumlah stok yang tersedia. Akibatnya, aktivitas produksi untuk sementara waktu ditekan. Namun, dia optimistis pada bulan ini akan terjadi peningkatan, seiring mulai pulihnya daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi nasional.

Dia mem prediksi bulan ini total penjual-an roda dua sudah menyentuh angka 500.000 unit. “Karena stok sudah dipasarkan bulan lalu, jadi bulan ini pasar mu lai diisi lagi oleh produsen. Kami optimistis ada perbaikan tidak terlalu lama,” ujarnya.

Berdasarkan data AISI, tercatat hanya merek Kawasaki yang mengala-mi peningkatan penjualan. Januari lalu, merek ini berhasil memasarkan 10.681 unit, meningkat dari capaian Desember 2015 yang hanya 5.083 unit. Namun jika dibandingkan dengan Januari 2015, penjualan merek tersebut mengalami penurunan.

Bulan per tama tahun lalu, Kawasaki berhasil memasarkan sebanyak 10.782 unit. Adapun untuk merek lain, kompak turun. “Bagi kami tidak ada terjadi penurunan drastis karena bulan lalu meningkat dibandingkan dengan Desem ber 2015. Kami memantau permintaan masih banyak,” kata Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Chandra Tanadhi.

Kendati secara umum terjadi penurunan, menurutnya kondisi pasar dalam negeri mulai stabil. Itu dapat dilihat dari mulai normalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta telah berjalannya seluruh proyek pemerintah.

“Walaupun sektor komoditas masih tertekan tapi kami yakin awal kuartal II/2016 benar-benar sudah pulih. Apalagi p royek infrastruktur pemerintah sepenuhnya sudah jalan. Ini membantu,” tegasnya.

Senada, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor Margono Tanuwijaya berpendapat, meskipun secara per mintaan kondisi tahun lalu lebih baik, secara makro ekonomi awal tahun ini telah menunjukkan perbaikan.

Adanya penurunan penjualan pada bulan lalu, menurutnya, lebih disebabkan oleh perusahaan baru mulai ber operasi pada 4 Januari. Artinya, ada tiga hari yang seharusnya bisa dimanfaatkan namun terbuang karena libur nasional ()


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper