Bisnis.com, DRESDEN—Volkswagen ingin membangun lebih banyak mobil listrik di Jerman bagian timur salah satunya dengan membangun stasiun pengisian yang memadai di kota Dresden sebagai bukti untuk memperbaiki citra setelah skandal emisi diesel.
VW, yang merupakan produsen mobil terbesar di dunia, sedang mengejar investasi multi-miliar euro dalam mobil bertenaga baterai dan layanan mobilitas baru. Hal itu pun dilakukan atas tuntutan regulator di Eropa dan China yang meningkatkan kendaraan niremisi dan memperketat aturan emisi.
Sebelum skandal kecurangan uji emisi pecah pada September 2015, pabrik VW di Dresden merupakan yang terkecil dari ke-120 pabrik lainnya di seluruh dunia. Pabrik di Dresden itu membuat sedan Phaeton 12 silinder sebagai model yang paling mahal.
Ke depan, pabrik tersebut akan menghasilkan versi listrik dari model Golf yang disebut e-Golf. Pabrik tersebut akan menghasilkan e-Golf pada April mendatang.
"Kami ingin memainkan peran utama ketika akan meluncurkan kendaraan listrik dalam model lebih lanjut," kata Kai Siedlatzek, Kepala Keuangan di Volkswagen Sachsen GmbH, yang mempekerjakan 10.000 pekerja di Dresden, Zwickau dan Chemnitz di Jerman Timur, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2).
Dalam jangka waktu dekat, VW akan mulai membuat e-Golf baru dengan baterai berjarak tempuh 300 km (185 mil).
Pabrikan mobil asal Jerman itu pun akan memproduksi mobil listrik di kantor pusatnya di Wolfsburg, Jerman bagian barat.
Siedlatzek mengklaim pihaknya sudah mendapatkan 2.000 pesanan untuk e-Golf yang dibanderol 35.900 euro atau setara US$37.770 dari Norwegia, sebagai negara yang memberikan beberapa insentif paling dermawan di dunia untuk mobil listrik.