Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volkswagen Akan Kurangi Karyawan Level Manajer

Pabrikan mobil Jerman, Volkswagen (VW) berencana melakukan efisiensi di kantor pusat dengan merampingkan karyawan di level manajer.
VW/telegraph.co.uk
VW/telegraph.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA -- Pabrikan mobil Jerman, Volkswagen (VW) berencana melakukan efisiensi di kantor pusat dengan merampingkan karyawan di level manajer.

Efisinsi ini merupakan bagian dari rencana transformasi bisnis setelah perusahaan terjerat kasus skandal kecurangan emisi gas buang kendaraan mesin diesel yang membuat VW Group harus membayar denda dalam jumlah besar.

Dengan perampingan karyawan di level manajer, VW menargetkan bisa menghemat hingga USD 3 miliar di Jerman.

"Kami mengharapkan manajemen menjad lebih ramping," ucap CEO VW Group Herbert Diess dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Automotive News, Selasa (27/6/2017).

VW menargetkan peningkatan produksi tahunan sebesar 7,5 persen tahun ini dan tahun depan. Kemudian bisa meningkat 5 persen untuk tahun 2019 dan 2020. Secara komulatif, pabrikan mobil ini menargetkan peningkatan sebesar 25 persen sampai akhir 2020.

Seorang juru bicara VW menolak menjawab saat ditanya berapa banyak manajer yang berpotensi terkena dampak dari rencana perampingan.

Pada bulan lalu, VW mengumumkan penawaran program pensiun dini termasuk para manajer. Program pensiun dini ini ditujukan kepada karyawan yang lahir berkisar tahun 1955 - 1960.

Seperti diberitakan pada Rabu (7/6/2017), sekitar 9.300 karyawan VW menyetujui tawaran program pensiun dini guna menekan biaya produsen mobil asal Jerman itu.

"Sesuai target kami hampir 9.300 karyawan bersedia menandatangani pensiun dini. Perusahaan memberikan batas waktu hingga 31 Juli bagi karyawan yang ingin mengajukan pensiun dini," ucap Karlheinz Blessing, staf SDM VW, Selasa (6/6/2017) seperti dikutip dari Auto News. Namun, manajemen menegaskan bahwa program pensiun bersifat suka rela dan tidak ada unsur paksaan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper