Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekspor completely built-up (CBU) sepeda motor yang mencapai 76,3% atau sukses mendaratkan 67.016 unit dari Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor. Hal ini disebabkan oleh ada sejumlah produk ekspor Desember tahun lalu sudah menggunakan nomor identitas kendaraan (NIK) tahun ini.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda-Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan bahwa ada kompensasi ekspor pada Desember tahun lalu pada Januari tajun ini.
"Ekspor pada Desember lalu tidak begitu besar, jadi dikompensasi di Januari ini," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/2/2019).
Asosiasi Industri Sepeda-Motor Indonesia (AISI) menargetkan 10% dari total produksi akan diekspor. Dengan target produksi antara 6,2 - 6,4 juta unit, artinya 620.000-640.000 akan diproduksi sebagai produk ekspor CBU. Adapun tujuan ekspor saat ini adalah negara-negara di Asean, Eropa, dan Amerika Latin.
Sebagai tambahan, data AISI pee Januari 2019 menunjukkan Yamaha memimpin pasar ekspor dengan meraup 56,3% pasar dengan 37.720 unit. Namun Kawasaki-lah yang mengalami pertumbuhan ekspor tertinggi yang mencapai 212,3%.
Di posisi ke dua, Astra Honda Motor (AHM) tumbuh 175,4% diikuti pabrikan berlogo garpu tala (Yamaha) dengan pertumbuhan sebesar 63,8%. Sedangkan Suzuki tumbuh 24,1% dan TVS 6,8%.