Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo atau Bamsoet menargetkan 50 kejuaran balap motor dan 56 balap mobil tingkat nasional akan terselenggara pada tahun ini.
"Implementasinya, pada tahun 2021 ditargetkan ada 50 kejuaraan balap motor tingkat nasional dan 2 kejuaraan balap motor tingkat internasional [2 putaran MXGP],” ujarnya dalam perayaan HUT ke-151 IMI secara virtual, Selasa (30/3/2021).
Selain itu, kata dia, ada pula tujuh seri lomba balap motor bebek untuk Piala Presiden Republik Indonesia, serta 56 kejuaraan balap mobil tingkat nasional dan 2 kejuaraan balap mobil tingkat internasional, yakni TCR Asia dan Asian Gokart.
Bamsoet menjelaskan bahwa sejauh ini IMI juga memfasilitasi pembangunan prasarana olahraga otomotif seperti sirkuit internasional Gokart di Pecatu, Bali dan sirkuit internasional F1 di Jembrana, Bali. Pengembangan Sentul International Circuit juga terus berjalan.
Memasuki usia lebih dari satu abad, IMI berkomitmen membangun negeri yang tercermin dalam Panca Bhakti IMI, yakni menjadikan Indonesia juara, bebas narkoba, taat berlalu lintas, langit biru, dan jaga NKRI.
Di sisi lain, Bamsoet mengatakan bahwa untuk memperkuat organisasi, dalam waktu dekat ada tiga musyawarah provinsi memilih kepengurusan IMI Provinsi, yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
“Penguatan organisasi juga dilakukan dengan pembuatan kartu tanda anggota IMI dan pembayaran iuran anggota secara online, serta penguatan jaringan digital agar berbagai kejuaraan bisa disaksikan melalui live streaming dari berbagai media sosial,” katanya.
Bamsoet yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI menuturkan bahwa IMI mendukung Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Langkah itu dilakukan agar masyarakat dan pemerintah mempercepat peralihan kendaraan konvensional ke kendaraan bermotor listrik. IMI juga menjadikan kendaraan listrik Hyundai Ioniq sebagai official car IMI, serta mendukung pengembangan motor listrik Bike Smart.
“Negara juga bisa mengalihkan subsidi BBM ke sektor lainnya seperti kesehatan, pendidikan, dan riset. Dalam rentang waktu 2014-2019, jumlah subsidi BBM mencapai Rp700 triliun. Pada APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun,” pungkasnya.