Bisnis.com, JAKARTA – Pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Mikro resmi berlaku mulai hari ini, Selasa (22/6/2021) sampai dengan 5 Juli 2021. Dengan terbatasnya kegiatan publik, apakah pembelian mobil dengan insentif masih diminati?
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra mengatakan pengetatan PPKM Mikro berpotensi melemahkan penjualan mobil di dalam negeri. Dia menilai hampir semua lini bisnis mengalami penurunan kinerja, tak terkecuali sektor otomotif.
“Secara umum, hampir semua bisnis menurun dengan pemberlakuan PPKM Mikro, termasuk otomotif. Kami masih terus monitor berapa besar penurunan surat pemesanan kendaraan [SPK],” kata Amelia, saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/6/2021).
Dalam siaran pers yang dirilis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah membatasi sejumlah kegiatan masyarakat, mulai dari kegiatan perkantoran sampai dengan penggunaan transportasi umum.
Adapun, industri otomotif yang masuk ke dalam sektor esensial, disebutkan masih dapat beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Amelia mengatakan bahwa dari sisi produksi, PPKM Mikro dipastikan tidak mengganggu kegiatan pabrikan karena sejak pandemi Covid-19 mulai meluas di Indonesia, Daihatsu telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat di area pabrik.
“Pabrik Astra Daihatsu sejak awal pandemi selalu mengikuti protokol kesehatan atau prokes, jadi bukan suatu isu baru,” ujar Amelia.
ADM diketahui menyesuaikan takt time produksi mobilnya dari semula 1,5 menit menjadi 3,1 menit. Takt time adalah waktu yang dibutuhkan oleh produksi dalam menghasilkan setiap unit produk agar dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Penyesuaian takt time ini mengikuti protokol kesehatan, yakni jaga jarak antarkaryawan bagian produksi minimal 1,5 meter.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kinerja produksi ADM sepanjang bulan lalu mencapai 8.252 unit. Jumlah itu turun 47,61 persen dibandingkan April 2021 yang membukukan produksi 15.752 unit.