Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelangkaan Komponen Mobil Dinilai Hal yang Wajar saat Pandemi

Kelangkaan komponen yang menghambat produksi mobil Tanah Air diharap untuk ditanggapi wajar. Pasalnya, pandemi Covid-19 menghantam berbagai negara sehingga menyebabkan banyak rantai pasok terkendala.
Ilustrasi pabrik Toyota di Jepang. /Toyota
Ilustrasi pabrik Toyota di Jepang. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA – Kelangkaan komponen yang menghambat produksi mobil Tanah Air diharap untuk ditanggapi wajar. Pasalnya, pandemi Covid-19 menghantam berbagai negara sehingga menyebabkan banyak rantai pasok terkendala.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan bahwa saat ini kasus yang cukup serius dalam produksi mobil Tanah Air terjadi pada pasokan komponen microchip.

Komponen itu sangat diperlukan oleh banyak mobil yang saat ini sudah menggunakan berbagai fitur berteknologi tinggi.

“Masalah komponen adalah wajar. Microchip itu sekitar 60 persen datang dari Taiwan dan industri mereka terdampak pandemi, sehingga terjadi kelangkaan,” katanya, Sabtu (4/9/2021).

Dia menuturkan, saat ini juga banyak mobil di indonesia yang mengalami berbagai kendala dalam pasokan komponennya.

Isu pengiriman dengan menggunakan kapal pun menjadi salah satu kendala yang cukup serius dalam industri otomotif nasional.

“Kendaraan itu lebih dari 20.000 komponen. Pasti kalau dipilah satu per satu, maka pasti ada masalah. Konsumen juga tidak akan mungkin membeli mobil dengan salah satu komponennya belum lengkap,” sebutnya.

Bebin menyampaikan, sebaiknya persoalan komponen tidak perlu langsung ditanggapi dengan mencari substitusi atau bahkan investasi untuk pembuatan komponen nasional.

“Pemasok biasanya memiliki keahliannya masing-masing, dan setiap merek mobil memiliki preferensinya masing-masing,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto mengatakan bahwa sejumlah produsen mobil terkendala dengan pasokan beberapa komponennya. Meski begitu, persoalan tersebut masih dapat teratasi dengan baik, sehingga kebutuhan dalam negeri tetap bisa terpenuhi.

“Kendala mobil kesulitan produksi, mungkin ada karena pasokan dari pabrik komponen terkena PPKM, tapi tidak terlalu parah,” jelasnya.

Dia pun optimistis pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik akan mendorong kepercayaan diri masyarakat untuk membeli mobil.

“Kami tentu berharap [tahun depan kembali ke 1 juta unit]. Angka pertumbuhan ekonomi juga sangat berperan terhadap penjualan kendaraan bermotor,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper