Gaikindo sepanjang tahun ini menargetkan total penjualan mobil mencapai 750.000 unit, atau tumbuh sekitar 30 persen secara tahunan. Hingga Agustus 2021, penjualan ritel sektor otomotif telah mencapai 527.759 unit.
Artinya, industri otomotif masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengirimkan 222.241 unit kendaraan hingga akhir 2021. Dengan asumsi target 750.000 unit, rata-rata penjualan per bulan sepanjang September–Desember diperkirakan harus mencapai sedikitnya 55.560 unit.
Apabila berkaca pada kinerja sepanjang tahun ini, rasanya target tersebut realistis untuk dicapai. Secara rata-rata penjualan roda empat dan lebih hingga bulan ke delapan tahun ini sebanyak 65.970 unit. Pun melihat historis, kurva pengiriman mobil pada akhir tahun lazimnya meningkat atau lebih tinggi dari rata-rata bulanan pada tahun berjalan.
Pun Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto sejak awal optimistis dapat mencapai target tersebut asalkan diskon PPnBM 100 persen berlaku hingga akhir tahun. Tanpa diskon PPnBM 100 persen, Jongkie memperkirakan akan sulit mengejar target penjualan 750.000 unit.
Dia menjelaskan dalam berbagai kesempatan bahwa harga adalah hal sensitif bagi konsumen otomotif. Hal ini khususnya untuk segmentasi tergemuk yang memiliki daya beli pada rentang harga Rp200 juta-an.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam. Menurutnya diskon PPnBM 25 persen tidak akan kuat mendorong penjualan mobil domestik.
Adapun pada 2020, permintaan mobil Toyota hanya 70 persen dari pencapaian 2019. Dengan penerapan PPnBM 100 persen, perseroan berharap penjualan tahun ini diperkirakan mampu mencapai kisaran 80–90 persen dari kinerja 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel