Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif Mulai Pulih, Penjualan Isuzu & Astra Isuzu Meningkat

Perekonomian nasional terus membaik seiring dengan mrelandainya kasus Covid-19. Hal itu termasuk pula dirasakan bisnis otomotif. Penjualan otomotif Isuzu dan Astra pun meningkat.
Presdir PT Isuzu Astra Motor Indonesia Eisaku Akazawa (kanan) dan Vice President PT Isuzu Astra Motor Indonesia Ernando Demily (tengah) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di booth Isuzu pada pembukaan GIIAS 2021. Perekonomian yang mulai pulih membawa dampak positif bagi industri otomotif. Penjualan Isuzu dan Astra Isuzu meningkat./Istimewa
Presdir PT Isuzu Astra Motor Indonesia Eisaku Akazawa (kanan) dan Vice President PT Isuzu Astra Motor Indonesia Ernando Demily (tengah) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di booth Isuzu pada pembukaan GIIAS 2021. Perekonomian yang mulai pulih membawa dampak positif bagi industri otomotif. Penjualan Isuzu dan Astra Isuzu meningkat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian mulai membaik setelah lebih dari 2 tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19 termasuk di bidang otomotif. Penjualan Isuzu dan Astra juga meningkat, terlebih masih berlakunya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100% hingga akhir Desember 2021.

Bahkan, penjualan otomotif juga dipastikan akan melonjak signifikan hingga akhir tahun ini, terutama dengan digelarnya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 11–21 November 2021.

“GIIAS tahun lalu absen digelar. Kini hadir lagi. Ini hal baik pada kuartal ketiga, setelah level penanganan Covid-19 kita membaik, bahkan terbaik di Asean. Kita berharap GIIAS bisa mendorong kebangkitan industri otomotif,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat pembukaan GIIAS 2021 di Tangerang, Banten, pada Kamis (11/11/2021).

Dia menjelaskan industri otomotif memiliki multiplier effect terhadap banyak industri lainnya. Tahun lalu, kata Airlangga, penjualan otomotif nasional sekitar 530.000 unit, tahun ini diperkirakan bisa meningkat menjadi 850.000 unit.

Apalagi, kondisi industri nasional saat ini relatif sudah lebih baik. Indeks manufaktur atau Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia pada Oktober 2021 mencapai angka tertinggi yakni di level 57,2. Airlangga optimistis angka itu bisa naik pada kuartal keempat tahun ini, ketika perekonomian bisa tumbuh di atas 5 persen, sehingga pertumbuhan year-on-year bisa mencapai 4 persen.

Gaikindo mencatat kebijakan PPnBM atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang ditanggung pemerintah menjadi salah satu penyebab meningkatnya penjualan.

Tercatat ada 36 model kendaraan yang mendapat fasilitas kebijakan PPnBM tersebut. Hasilnya, kebijakan itu memicu kenaikan penjualan sebesar 68 persen per Oktober 2021, bahkan hingga saat ini masih terjadi antrean pemesanan kendaraan.

Penjualan Isuzu Melonjak

Peningkatan penjualan kendaraan juga dirasakan Isuzu. Bahkan, Isuzu mencatat angka penjualan yang signifikan.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa penjualan ritel Isuzu sepanjang Januari hingga September 2021 meningkat 51,9% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sepanjang Januari hingga september 2021, Isuzu meraih total penjualan ritel 18.402 unit, sedangkan tahun sebelumnya hanya 12.116 unit.

Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Jap Ernando Demily mengatakan pemulihan ekonomi mulai bergerak ke arah lebih baik. Namun, kata dia, tetap perlu berhati-hati karena indikasi ini dipengaruhi banyak faktor, mulai dari tingkat vaksinasi hingga regulasi dari pemerintah.

Pada GIIAS 2021, Isuzu melalui IAMI dan PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) menghadirkan sejumlah model baru yaitu Isuzu Traga Blindvan, All New MU-X 4X4, dan D-Max. 

“Kami berkomitmen menjadi real partner dalam setiap real journey bagi customer melalui product line up yang bervariasi untuk menjawab kebutuhan kendaraan customer kami, yang dilengkapi dengan layanan purna jual yang kompeten untuk senantiasa menjadi partner yang terpercaya,” ujar Ernando.

Dia memaparkan pertumbuhan Isuzu terlihat antara lain dengan kenaikan pangsa pasar ritel Elf di tahun 2021 hingga mencapai 22,9 persen, dengan peningkatan volume 41,9 persen.

Pangsa pasar Giga juga berhasil mencapai 13,6 persen hingga Oktober 2021 dengan peningkatan volume 57,5 persen. Lalu untuk Traga, pangsa pasar mencapai 29,3 persen dengan peningkatan volume 83,3 persen.

Tidak kalah membanggakan, lanjut Ernando, pencapaian dari segi manufaktur pun juga berhasil mengukir sejarah. Utilisasi pabrik yang tadinya sekitar 20 persen dengan kapasitas pabrik 52.000 unit per tahun, mencapai angka 59,7% pada 2021.

“Untuk dapat terus menghasilkan kendaraan-kendaraan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan customer, sejak Agustus 2021 kami untuk pertama kalinya melakukan dua shift operation,” tutur Ernando.

Sementara itu, Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama menjelaskan melihat membaiknya ekonomi saat ini, Astra Isuzu juga optimistis menutup 2021 dengan pencapaian sangat positif. “Kalau melihat kondisi penjualan sampai saat ini, kami memprediksi total penjualan Astra Isuzu hingga akhir tahun bisa naik 50% dibandingkan dengan tahun lalu,” tutur Yohanes.

Dia menjelaskan peningkatan itu bisa dicapai dengan adanya dampak tidak langsung dari kebijakan PPnBM pemerintah dan meningkatnya harga komoditas tambang dan perkebunan sejak beberapa bulan belakangan ini. Produk Astra Isuzu sebagai kendaraan pendukung operasional tambang ikut terkerek naik dengan meningkatnya komoditas.

Menurut dia, saat ekonomi bergerak, berarti membutuhkan kendaraan komersial. “Saat ekonomi bergerak, kami juga mendapatkan manfaatnya,” tutur Yohanes.

Dengan pasar yang menggeliat, pihaknya juga memperkuat layanan purnajual kepada konsumen. “Kami berkomitmen tidak hanya menjual kendaraan, tapi kami juga memikirkan pemanfaatan maksimal kendaraan yang dibeli konsumen. Kami berikan sejumlah solusi, di antaranya, menempatkan mekanik di lokasi operasional konsumen, seperti lokasi tambang ataupun perkebunan.”

Selain itu, memaksimalkan penyediaan suku cadang, hingga di lokasi operasional konsumen. Jadi, saat konsumen membeli kendaraan Isuzu, mereka tidak menikmati mobil yang irit BBM dan andal, tetapi juga merasakan kenyamanan dalam pemeliharaan kendaraan, operasional tidak terhambat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper