Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengguna Motor Matik Wajib Tahu Tips Merawat Komponen CVT

CVT merupakan mekanisme transmisi pada motor matik yang terdiri atas beragam komponen untuk mendukung performa sepeda motor.
Pengendara kendaraan pribadi saat jam pulang kerja memadati jalanan di Jakarta, Rabu (6/5/2020). BISNIS.COM
Pengendara kendaraan pribadi saat jam pulang kerja memadati jalanan di Jakarta, Rabu (6/5/2020). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA – Continuously variable transmission atau CVT merupakan mekanisme transmisi pada motor matik yang terdiri atas beragam komponen untuk mendukung performa sepeda motor, salah satunya yang penting adalah v-belt. Pengguna wajib tahu cara merawatnya.

Koordinator Manager After Sales & Motor Sports PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Riyadi Prihantono mengatakan bahwa motor matik menjadi pilihan mayoritas pengendara di Indonesia karena dinilai lebih praktis dan nyaman digunakan.

“Namun selain menggunakannya, pengendara wajib mengetahui perawatan yang tepat agar dapat terus menikmati kenyamanan dan performa yang terbaik dari motor matik,” katanya melalui keterangan pers, Selasa (19/7/2022).

Riyadi menjelaskan, bahwa v-belt yang begitu penting sering kali diabaikan perawatannya. Itu karena keberadaannya tidak terlihat, yaitu di dalam sistem CVT.

V-belt menjadi salah satu komponen matik yang memiliki fungsi penting untuk menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang dalam bentuk putaran sehingga membuat sepeda motor dapat bergerak. Semakin sering sepeda motor digunakan, semakin aktif v-belt bergerak.

Jika pemilik kendaraan merupakan seseorang yang aktif berkendara sepeda motor, suka melakukan perjalanan jauh atau touring, tentunya akan membuat performa v-belt semakin menurun.

Maka, pengendara aktif wajib melakukan perawatan sepeda motor secara berkala terutama penggantian v-belt tepat waktu agar performa motor tetap optimal.

Pengendara juga dapat menjaga umur komponen sepeda motor matik agar tidak cepat aus. Pertama, hindari gaya berkendara dengan hentakan atau bukaan gas secara tiba-tiba.

Kedua, jangan membawa beban atau muatan berlebih. Terakhir adalah melakukan perawatan komponen CVT matik yang tepat.

Umumnya, waktu penggantian v-belt yang tepat dilakukan pada saat sepeda motor mencapai jarak tempuh 20.000 km sampai 25.000 km (20 bulan sampai 25 bulan) atau sesuai dengan anjuran buku petunjuk pemilik.

Pengendara, tambah Riyadi, juga dapat menjaga performa motor dengan pengecekan v-belt secara rutin sesuai jadwal servis berkala di bengkel resmi. Hal tersebut juga berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada v-belt.

Jika terlambat mengganti v-belt, akan berdampak pada menurunnya performa sepeda motor dan kenyaman berkendara.

V-belt yang perlu diganti akan menimbulkan gejala seperti tarikan motor kurang maksimal, terasa getaran, dan bunyi berdecit saat akselerasi yang mengindikasikan v-belt kehilangan daya cengkram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper