Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ferrari Buka Pembelian Gunakan Kripto, Tesla Saja Mundur

Berangkat dari permintaan dan habitat konsumen mewahnya, Ferrari membuka skema pembelian mobil melalui transaksi kripto.
Ferrari 335 S Spider Scaglietti/Ferrari
Ferrari 335 S Spider Scaglietti/Ferrari

Bisnis.com, JAKARTA- Ferrari menyusul sebelumnya Tesla, memperkenalkan skema pembelian baru bagi para konsumen yakni dengan menggunakan mata uang kripto atau cryptocurrency.

Dikutip dari Reuters, pada Senin (16/10/2023), produk premium sport asal Italia itu membolehkan konsumen di Amerika Serikat (AS) memboyong produk dengan pembayaran mata uang kripto. Bahkan, Ferrari akan memperluas skema tersebut bagi pasar Eropa.

Sebaliknya, tren perusahaan blue-chip hingga kini masih menghindari transaksi menggunakan kripto. Mereka menilai kripto memiliki volatilitas yang tinggi, dan tidak bisa menjamin nilai dalam perdagangan.

Tidak hanya itu, perusahaan besar selalu mengingatkan penggunaan kripto hingga kini tidak memiliki izin yang sama dan merata. Bahkan, penggunaan transaksi kripto pun telah diserang berbagai pihak karena ternyata mengkonsumsi energi sangat besar.

Tesla sebelumnya telah membolehkan kripto sebagai alat tukar pembelian mobil pada 2021. Pada gilirannya, CEO Tesla Elon Musk sendiri yang menggugurkan skema tersebut dengan alasan lingkungan.

Chief Marketing and Commercial Officer Ferrari Enrico kepada Reuters mengatakan seiring perjalanannya, para pelaku cryptocurrencies pun telah mengikis jejak karbon mereka. Hal itu diupayakan melalui pengenalan perangkat lunak baru dan lebih besar menggunakan sumber energy baru.

“Target kami mencapai netral karbon pada 20230, sejauh rantai pasok kami juga telah sepakat,” katanya.

Ferrari mengaku skema transaksi kripto ini merupakan respon terhadap permintaan pasar dan diler. Terlebih lagi, konsumen kelas atas Ferrari juga banyak berinvestasi dalam kripto.

“Bahkan pelanggan muda kami juga membangun peluang lewat kripto, dan beberapa lainnya melakukan diversifikasi investasi,” ujarnya.

Sejauh ini, Ferrari telah menjual sebanyak 1.800 unit mobil untuk regional Amerika, termasuk AS sepanjang paruh pertama tahun ini.

Di sisi lain, Galliera tidak mengungkap target berapa banyak penjualan yang akan diraih dengan skema transaksi kripto. Dia mengungkapkan perusahaan menilai permintaan kuat dari segmen kripto bakal terjadi pada 2025.

Sebagai catatan, Ferrari telah menjual sebanyak 13.200 unit mobil pada tahun lalu. Mobil sport mewah itu dibanderol rata-rata mulai dari 200.000 Euro hingga 2 juta euro. Rencananya, ekspansi transaksi kripto akan dimulai pada kuartal pertama tahun depan untuk pasar Eropa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper