Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Taktik Hyundai Perluas Pangsa Pasar di Indonesia

Data Gaikindo menunjukkan pangsa pasar Hyundai mencapai 3,5% dengan penjualan 29.637 unit sepanjang Januari-Oktober 2023.
Pabrik Handal Indonesia Motor (HIM), yang sebelumnya bernama PT Hyundai Indonesia Motor (HIM). - Foto HIM
Pabrik Handal Indonesia Motor (HIM), yang sebelumnya bernama PT Hyundai Indonesia Motor (HIM). - Foto HIM

Bisnis.com, JAKARTA — Hyundai telah merancang beragam startegi guna memperluas eksistensinya di pasar otomotif Indonesia. Melalui upaya-upaya tersebut perseroan menargetkan mampu meningkatkan pangsa pasarnya secara bertahap.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan merek asal Korea Selatan itu sedang membangun citra untuk kian diminati olek konsumen Tanah Air.

Membawa citra sebagai merek game changer, Hyundai berupaya untuk menghadirkan produk inovatif sesuai dengan arahan dari prinsipal guna bersaing dengan merek-merek otomotif lainnya.

Kemudian penerapan teknologi mutakhir juga dilakukan dengan menanamkan fitur bluelink pada setiap unit mobil Hyundai. Fasilitas ini memungkinkan pengemudi untuk menghubungkan mobilnya dengan gawai yang mereka miliki.

“Dari sisi image Hyundai sedang membangun itu dan sedang berlari. Kalau kami itu harus lari, dan maraton juga,” tutur Frans pada podcast Factory Hub BisnisTV, dikutip Rabu (6/12/2023). 

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan pangsa pasar Hyundai mencapai 3,5% dengan penjualan 29.637 unit sepanjang Januari-Oktober 2023.

Dalam konteks mobil listrik pun dia menyebut pengembangannya sangat menarik seiring Indonesia yang memiliki bonus demografi. Munculnya generasi baru seperti milenial dan Z turut serta membuat Hyundai harus tetap berinovasi.

Kehadiran merek-merek mobil listrik asal China yang mulai mengaspal pun juga disambut baik oleh merek asal Korea Selatan tersebut. Adanya persaingan antar merek dinilai akan membawa industri otomotif kian menarik karena kompetisi.

“Memang tidak mungkin industri otomotif itu dikuasai oleh satu atau dua merek saja. Jadi, kami melakukan layanan ke konsumen itu yang paling utama meningkatkan brand awareness,” ujarnya.

Pasar otomotif dinilai akan menjadi sangat jenuh apabila tidak ada pengembangan produk dari para pabrikan. Kemunculan mobil listrik dari berbagai merek pun disebut akan membuat pasar semakin menarik terlepas dari kehadiran ICE.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper