Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyusul Investasi Renault, Citroen Segera Rakit Mobil Listrik Secara Lokal

Sesama pabrikan asal Prancis, Citroen bersama Renault telah menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia.
Tampilan mobil listrik Citroen E-C3/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Tampilan mobil listrik Citroen E-C3/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Citroen Indonesia segera memulai fasilitas perakitan mobil listriknya secara lokal atau completely knocked down (CKD) di Kota Bukit Indah, Purwakarta pada 1 Juli 2024. Sesama pabrikan asal Prancis, Citroen bersama Renault telah menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia.

CEO Citroen Indonesia Tan Kim Piauw mengatakan perusahaan sedang melakukan uji coba untuk perakitan mobil listrik tersebut. Adapun, unit uji coba yang dinamakan X0 sudah berhasil dirakit, dan berjalan sangat baik.

Kemudian setelah lebaran nantinya akan ada pengujian lagi untuk dua unit yang dinamakan X1. Citroen Indonesia akan melakukan empat tahap sebelum akhirnya masuk ke produksi massal.

“Sampai Juni 2024 semua produksi percobaan ini akan dilakukan. Lalu, target kami harusnya Juli 2024 sudah bisa dilakukan produksi massal,” katanya di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Setelah fasilitas perakitan dimulai, dia juga menyebut unit mobil listrik Citroen E-C3 yang akan dipasarkan sudah berstatus CKD. Sejauh ini mobil listrik dari merek asal Prancis tersebut masih berstatus impor utuh atau CBU dari India.

Di satu sisi, dia juga menyebut Stellantis sudah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan perusahaan tertentu untuk pengembangan baterai di Indonesia. Nantinya pabrik tersebut akan berbeda dari fasilitas perakitan mobil listrik Citroen.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Iwan Suryana mengatakan nantinya Stellantis akan bekerja sama dengan perusahaan perakitan Tanah Air PT National Assemblers.

“Kami sudah menerima satu permohonan dari PT National Assemblers, itu berasal dari India, tetapi dia pemegang merek mobil Eropa, Citroen,” ujar Iwan pada konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).

Menurut Iwan, permohonan dari Stellantis sudah masuk ke BKPM dan sudah diproses. Iwan bercerita, BKPM bahkan sudah melakukan rapat intercamp untuk membahas investasi tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) Rachmat Kaimuddin mengatakan angka investasi yang dilakukan Stellantis tidak begitu besar karena hanya pabrik perakitan.

Kemudian, dia juga menjelaskan pabrik yang ada di Indonesia juga merupakan kelanjutan fasilitas yang sudah ada. Kendati demikian, jika memang nantinya produksi sudah mulai membesar, kata Rachmat, Stellantis berpotensi membuat pabrik barang mentah di Indonesia.

“Dia kayaknya menggunakan fasilitas yang sudah ada, tetapi bawa CKD di sini, sudah ada assembler ya di sini,” ujar Rachmat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper