Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Neta Sebut Tak Terpengaruh karena Mobil Listrik Dirakit Lokal

Pelemahan rupiah dinilai tidak mempengaruhi signifikan harga mobil listrik Neta, lantaran pabrikan bakal merakit lokal produk.
Mobil listrik Neta V yang bakal dirakit di Indonesia/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Mobil listrik Neta V yang bakal dirakit di Indonesia/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Neta Indonesia tengah bersiap untuk memulai proses perakitan mobil listrik secara lokal yang diharapkan mampu menstabilkan harga produk. Terlebih lagi kondisi perekonomian makro masih ditekan oleh melemahnya rupiah ke level Rp16.200 terhadap dolar AS.

Director of External Affairs and Product Neta Auto Indonesia Fajrul Ilhami mengatakan perusahaan masih terus mengamati mengenai dampak yang akan berimbas dari pelemahan rupiah terhadap harga dari produk mobil.

Meski demikian, Neta tengah fokus untuk memulai proses perakitan mobil listrik atau completely knocked down (CKD) yang dinilai membantu pendalaman industri lokal.

“Hal ini dapat berkontribusi untuk tetap menstabilkan harga produk dan layanan ke konsumen,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/4/2024).

Neta juga menjalin kerja sama dengan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil listriknya dengan skema perakitan secara lokal atau completely knocked down (CKD).

PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia merupakan perusahaan energi global yang telah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2022. Fokusnya adalah pembuatan baterai kendaraan listrik.

Melalui kerja sama ini, nantinya PT Gotion akan menjadi penyedia baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk kebutuhan dari jajaran produk mobil listrik Neta. Hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri otomotif nasional.

Tahap pertama dari pemasaran merek asal China tersebut adalah melalui skema mpor mobil utuh atau CBU melalui produk Neta V. Kemudian, dilanjutkan dengan fase produksi CKD untuk Neta V dan Neta U.

Setelahnya, akan ada fase incompletely knocked down (IKD) untuk menetapkan TKDN sebagaimana telah diatur melalui Perpres No. 79/2023.

Sebagai informasi, produk mobil listrik Neta V masih dipasarkan dengan skema impor secara utuh atau completely built up (CBU). Namun, belum ada impor yang dilakukan pada periode Januari-Maret 2024.

Sementara data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan mobil listrik Neta V secara wholesales mencapai 69 uni pada kuartal I/2024, sedangkan penjualan retail mencapai 74 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper