Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moeldoko Bangun Pabrik Baterai EV, Produksi Massal September 2025

Moeldoko membangun pabrik baterai kendaraan listrik yang ditargetkan produksi massal pada September 2025.
Moeldoko dan jajaran direksi PT Motor Anak Bangsa saat pembukaan dealer motor listrik Electro di Jakarta Barat, Selasa (10/12/2024)./Bisnis-Rizqi Rajendra
Moeldoko dan jajaran direksi PT Motor Anak Bangsa saat pembukaan dealer motor listrik Electro di Jakarta Barat, Selasa (10/12/2024)./Bisnis-Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan komitmennya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia, setelah pensiun dari pemerintahan.

Moeldoko menyebut, perusahaannya PT Elektronik Baterai Indonesia (ELBI) saat ini tengah dalam proses memproduksi baterai kendaraan listrik. Pabrik baterai EV ini berlokasi di Malang, Jawa Timur.

Menurutnya, baterai EV tersebut sudah melalui serangkaian uji laboratorium, dan saat ini tengah memasuki skala industri untuk bersiap diproduksi massal. Bahkan, dalam pengembangan baterai EV itu Moeldoko menggandeng beberapa perguruan tinggi. 

"Sekarang kami menuju ke skala industri. Ini kami lakukan berulang, kami uji lagi dan lagi. Kami bahkan sekarang kerja sama dengan UNS dan UPN Veteran Surabaya maupun Yogyakarta dalam rangka pengembangan baterai itu,” ujar Moeldoko saat ditemui di Jakarta Barat, Selasa (10/12/2024).

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, setelah tahapan uji coba skala industri dan standardisasi sudah selesai, maka pabrik baterai EV itu akan mulai produksi massal pada September 2025.

“Target mass production ya, saya pikir mungkin di bulan September 2025, harapan saya,” katanya.

Pada tahap awal, pabrik baterai EV itu akan memiliki kapasitas sebesar 100 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$10 juta atau sekitar Rp160 miliar (asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS).

Nilai investasi itu berpotensi akan meningkat, seiring dengan kapasitas pabrik baterai EV yang akan diperbesar hingga mencapai 1 gigawatt (GW). 

"Kalau untuk pembangunan 100 megawatt itu antara US$10 juta. Tetapi begitu kami akan lompat lagi kapasitasnya yang 1 gigawatt per tahunnya, itu US$120 juta. Nah, ini lompat lagi investasinya,” terang Moeldoko.

Adapun, dia menjelaskan, pada awal pengembangan, baterai EV itu akan diproduksi skala kecil untuk sepeda motor listrik, kemudian secara bertahap akan bisa digunakan untuk mobil listrik.

"Pastinya akan bertahap ya. Kalaupun ke mobil, mungkin nanti kami mulai dari sepeda motor, berikutnya mobil kecil, terus pelan-pelan menuju ke skala yang lebih besar,” jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, Moeldoko memiliki perusahaan kendaraan listrik bernama PT Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI) yang didirikan pada 2017. 

PT MABI memproduksi berbagai kendaraan listrik seperti mobil minivan listrik, bus listrik, truk listrik, hingga sepeda motor listrik dengan merek dagang Electro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper