Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal China, BYD mencatatkan angka impor mobil yang signifikan sepanjang 2024, melampaui merek-merek Jepang seperti Honda hingga Mazda.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang periode Januari-November 2024, capaian impor mobil utuh (completely built up/CBU) secara nasional sebesar 89.794 unit.
Angka impor mobil itu naik 6,2% secara tahunan year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama pada 2023 sebanyak 84.550 unit.
Importir mobil terbesar masih dipimpin oleh Toyota dengan capaian 30.029 unit sepanjang 11 bulan 2024. Namun, angka itu turun 10,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 33.592 unit.
Menariknya, di urutan kedua ada BYD yang mengimpor mobil dari China sebanyak 16.314 unit hanya dalam waktu 6 bulan, atau setara 18,2% dari total impor mobil nasional. Sebagai pengingat, BYD perdana masuk pasar Indonesia pada Juni 2024.
Adapun, saat ini ada empat model mobil BYD yang tersedia di Indonesia, di antaranya BYD M6 di segmen MPV, BYD Atto 3 di segmen SUV, lalu Hatchback BYD Dolphin, serta sedan BYD Seal.
Baca Juga
Capaian impor BYD itu melampaui Suzuki yang mencatatkan angka sebesar 12.167 unit dan Mitsubishi Motors yang mengimpor 5.822 unit mobil pada 11 bulan 2024.
Selanjutnya, Honda tercatat mengimpor mobil sebanyak 4.362 unit, diikuti Mazda yang membukukan angka impor sebanyak 4.111 unit pada periode Januari-November 2024.
Meskipun mengimpor mobil dalam jumlah besar, BYD Indonesia saat ini tengah membangun fasilitas manufaktur berkapasitas 150.000 unit per tahun di Subang Smartpolitan, Jawa Barat yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2026 mendatang.
Adapun, Subang Smartpolitan merupakan kawasan industri yang dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya (SCS), entitas dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Pembangunan pabrik BYD tersebut disebut akan memberikan kesempatan bagi industri lokal untuk membawa Tanah Air sebagai pemasok mobil listrik secara global. Total investasi di indonesia BYD mengincar lebih dari US$1 miliar.
Airlangga Tagih Realisasi Pabrik BYD
Berdasarkan catatan Bisnis, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menagih komitmen produsen asal China, BYD Indonesia untuk membangun pabrik di Indonesia.
Tak hanya itu, Airlangga juga meminta BYD untuk mengekspor produk mobilnya ke berbagai negara, bukan hanya dipasarkan di Indonesia.
"Jadi buat pabrik atau tidak? Jangan hanya [dipasarkan] dalam negeri, tetapi juga harus ekspor," ujar Airlangga kepada BYD di ICE BSD Tangerang, dikutip Jumat (6/12/2024).
Tak hanya itu, BYD juga terancam dicabut status kawasan ekonomi khusus (KEK)-nya, apabila komitmen ekspor mobil itu tidak dilakukan oleh perseroan.
"Kalau tidak ekspor, status special economic zones (KEK) untuk BYD akan saya cabut,” kata Airlangga.
10 Importir Otomotif Terbesar per November 2024:
1. Toyota: 30.029 unit
2. BYD: 16.314 unit
3. Suzuki: 12.167 unit
4. Mitsubishi Motors: 5.822 unit
5. Honda: 4.362 unit
6. Mazda: 4.111 unit
7. Lexus: 2.352 unit
8. Hyundai (HMID): 1.904 unit
9. BMW: 1.838 unit
10. Citroen: 1.204 unit