Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Tahun 2024 Tembus 865.000 Unit, Lampaui Target Meski Turun 14%

Penjualan mobil pada Januari-Desember 2024 tembus 865.000 unit, tetap melampaui target meskipun turun 13,9%
Pekerja memeriksa mobil impor dan ekspor di kawasan pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Pekerja memeriksa mobil impor dan ekspor di kawasan pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mengumumkan capaian penjualan mobil sepanjang 2024.

Berdasarkan data terbaru Gaikindo yang diterima Bisnis, pada Januari - Desember 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 865.723 unit atau turun 13,9% secara year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 1.005.802 unit.

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 10,9% YoY menjadi 889.680 unit pada periode 12 bulan 2024, dibandingkan 998.059 unit pada periode yang sama 2023.

Meskipun turun nyaris 14%, namun penjualan itu telah melampaui target yang ditetapkan Gaikindo pada 2024. Sebagai pengingat, Gaikindo telah merevisi target penjualan menjadi 850.000 unit, dari sebelumnya 1,1 juta unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto pun berharap penjualan mobil pada 2025 masih ada peluang untuk meningkat, setelah mengalami pelemahan sepanjang 2024. 

Pasalnya, sejumlah pelaku industri otomotif mengkhawatirkan dampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025, hingga opsen pajak yang berisiko membebani penjualan mobil.

"Kita sama-sama monitor saja, mudah-mudahan angka penjualan bisa meningkat, walaupun ada kenaikan-kenaikan tarif dari PPN, opsen BBNKB, opsen PKB dan lain-lain," ujar Jongkie kepada Bisnis, dikutip Rabu (8/1/2025).

Perlu diketahui, opsen pajak adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

Pemerintah kabupaten/kota kini dapat memungut opsen dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Sementara itu, pemerintah provinsi dapat memungut opsen dari Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

Tarif opsen PKB dan opsen BBNKB adalah sebesar 66%. Sementara itu, opsen MBLB sebesar 25%. Namun, opsen pajak tidak akan menambah beban wajib pajak, karena implementasi opsen dipraktikkan sebagai mekanisme bagi hasil oleh pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten atau kota.

Jika ditilik secara terperinci, penjualan mobil secara wholesales di Indonesia sebanyak 79.806 unit pada Desember 2024. Angka itu turun 6,4% secara YoY dibandingkan capaian Desember 2023 sebesar 85.284 unit.

Sementara itu, angka penjualan mobil secara ritel atau dari diler ke konsumen sebesar 82.094 unit pada Desember 2024, atau melemah 8,4% YoY dibandingkan Desember 2023 sebanyak 89.586 unit.

Namun, jika ditinjau secara bulanan, penjualan mobil mengalami kenaikan. Misalnya, secara wholesales naik 6,6% dibandingkan penjualan November sebanyak 74.853 unit.

Sementara itu, penjualan ritel menguat 7,4% secara month-to-month (MtM) menjadi 82.094 unit pada Desember 2024, dibandingkan November 2024 sebesar 76.473 unit.

Berdasarkan mereknya, penjualan mobil secara wholesales tertinggi masih diraih oleh Grup Astra, yakni Toyota dan Daihatsu masing-masing sebesar 288.982 unit dan 163.032 unit pada periode 12 bulan 2024.

Berturut-turut, penjualan mobil terlaris selanjutnya, yaitu Honda sebesar 94.742 unit, Mitsubishi Motors 72.217 unit dan Suzuki 66.809 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper