Bisnis.com, JAKARTA - Tesla membuka meluncurkan versi baru Model Y di China pada Jumat (10/1/2025) dengan harapan bisa mengembalikan pangsa pasar yang sempat diambil oleh para pesaingnya, salah satunya Xiaomi.
Model Y baru dibanderol mulai 263.500 yuan (US$35.900), 5,4% lebih mahal dibandingkan dengan versi sebelumnya di China, pasar terbesar kedua Tesla.
Dilansir dari Reuters, pengiriman Model Y terbaru di China akan dimulai pada Maret 2025, tergantung pada regulasi setempat dan Tesla juga menerima pesanan untuk SUV tersebut di banyak pasar Asia Pasifik lainnya.
Adapun, Model Y terbaru memiliki bilah lampu baru yang membentang di bagian depan, mirip dengan Cybertruck Tesla, sedangkan lampu belakang juga merupakan bilah lampu lebar penuh.
Fitur lain yang disematkan adalah kursi yang dapat dipanaskan dan diberi ventilasi untuk kenyamanan dalam segala kondisi cuaca serta layar sentuh untuk penumpang baris kedua. Model ini kini memiliki jangkauan tempuh 719 kilometer per pengisian daya, naik dari sebelumnya, 688 km.
Tesla pertama kali meluncurkan Model Y pada 2020 dan menjadi mobil terlaris di dunia pada 2023. Model itu sempat kehilangan sebagian momentum penjualannya tahun lalu, akibat persaingan dari para pesaing lokal di China, ditambah di pasar lain permintaan kendaraan listrik telah melemah.
Baca Juga
Pangsa pasar produsen mobil AS di pasar kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) China merosot menjadi 10,4% tahun lalu, turun dari 11,7% pada 2023.
Pesaing Tesla di China, Xiaomi dikabarkan akan meluncurkan SUV pertamanya yakni YU7, pada pertengahan tahun ini dan Xpeng berencana meluncurkan G7.
Kedua model tersebut memiliki fitur serupa dengan Model Y, seperti desain yang muda dan fungsi teknologi, sehingga menjadikannya pesaing langsung.