Bisnis.com, JAKARTA — CEO Tesla Elon Musk memutuskan untuk memberhentikan Omead Afshar, Kepala Operasional untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa seiring dengan menurunnya penjualan di kedua pasar tersebut.
Padahal, Afshar merupakan salah satu orang kepercayaan Elon Musk yang bergabung dengan Tesla sejak 2017 sebagai insinyur. Dia kemudian dipercaya menjadi Wakil Presiden yang membawahi operasional di Amerika Utara dan Eropa pada Oktober tahun lalu.
Melansir Forbes pada Sabtu (5/7/2025), pemecatan Afshar terjadi hanya beberapa hari menjelang penutupan kuartal II/2025. Langkah ini juga diambil setelah Tesla mencatatkan penurunan penjualan di Eropa selama lima bulan berturut-turut.
Di pasar Amerika Serikat, penjualan Tesla juga menunjukkan tren penurunan sepanjang tahun ini. Sementara itu, di China yang merupakan pasar terbesar bagi Tesla, penjualan pada Mei 2025 tercatat turun 15%.
Kalangan analis memperkirakan pengiriman kendaraan listrik Tesla secara global akan turun sedikitnya 10% pada kuartal yang berakhir 30 Juni 2025. Pengiriman tersebut diproyeksikan hanya mencapai sekitar 392.800 unit, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 443.956 unit.
Sebelumnya, Tesla juga mendapat tekanan akibat kedekatan Musk dengan Presiden AS Donald Trump, termasuk dukungan finansial dalam jumlah besar yang diberikan Musk. Situasi ini semakin diperburuk oleh keterlibatan Musk dalam inisiatif pemangkasan pegawai federal yang dikenal sebagai DOGE.
Baca Juga
Di sisi lain, Tesla dinilai perlu segera menyegarkan lini produknya. Kegagalan Cybertruck dalam memenuhi target produksi yang ditetapkan Musk menjadi salah satu tantangan besar. Selain itu, Tesla juga menghadapi persaingan ketat dari produsen kendaraan listrik asal China yang kian agresif.
Namun, alih-alih meluncurkan model baru untuk mendorong penjualan, Musk justru lebih fokus pada pengembangan layanan robotaxi, robot humanoid, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Strategi ini dinilai berisiko mengingat bisnis utama Tesla saat ini masih bergantung pada penjualan mobil listrik, baterai, dan layanan pengisian daya.
Pada 22 Juni 2025, Tesla mulai menguji coba layanan robotaxi di Austin, Texas. Meski belum ada laporan kecelakaan atau cedera, sejumlah pihak menilai Tesla belum siap bersaing dengan Waymo milik Alphabet.
Dalam tahap awal, layanan tersebut menggunakan Tesla Model Y yang beroperasi di area terbatas seluas sekitar 78 kilometer persegi. Hanya sekelompok penumpang terpilih yang dapat mengakses layanan ini, dengan teknisi keselamatan tetap duduk di kursi depan.
Kendati uji coba berlangsung di lingkungan yang sangat terkendali, beberapa laporan mencatat perilaku kendaraan yang tidak semestinya. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) pada awal pekan ini menyatakan tengah meninjau insiden tersebut bersama Tesla.
Omead Afshar sendiri sempat disebut sebagai “tangan kanan Musk” dalam profil yang dimuat The Wall Street Journal pada November 2024. Dia juga dikenal sebagai salah satu eksekutif paling berpengaruh di Tesla.
Afshar sempat memimpin perayaan peluncuran robotaxi Tesla melalui unggahan di platform X pada 23 Juni 2025.
“Hari yang benar-benar bersejarah bagi Tesla. Ini adalah hasil dari bertahun-tahun kerja keras dan dedikasi banyak orang di perusahaan. Terima kasih, Elon, selalu mendukung kami!," tulis Afshar mengutip Forbes.