Bisnis.com, JAKARTA — Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang berlangsung pada 24 Juli–3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang, mencatat hasil yang kontradiktif dari sisi transaksi dan volume penjualan.
Pasalnya, jumlah kendaraan yang terjual meningkat, namun nilai transaksinya justru turun signifikan. Mengacu data Gaikindo yang diterima Bisnis, penjualan mobil selama pameran GIIAS tahun ini mencapai 38.929 unit, tumbuh 12% (year-on-year/YoY) dibandingkan GIIAS 2024 yang membukukan 34.887 unit.
Kendati demikian, nilai transaksi GIIAS 2025 justru merosot 37,04% YoY menjadi Rp11,8 triliun, dibandingkan GIIAS tahun lalu yang digelar pada 18-28 Juli 2024 sebesar Rp18,75 triliun.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyebut peningkatan volume penjualan mencerminkan optimisme pasar otomotif nasional. Namun, penurunan nilai transaksi tak bisa dihindari akibat kompetisi harga yang semakin agresif di antara agen pemegang merek (APM).
"Meski demikian, tercatat nilai keseluruhan penjualan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, di mana hal ini dipengaruhi oleh semakin kompetitifnya harga model kendaraan yang diluncurkan,” ujar Nangoi, dikutip Selasa (19/8/2025).
Produsen mobil listrik asal China, BYD pun menjadi sorotan usai meluncurkan city car BYD Atto 1. Sebab, harga model tersebut dipatok mulai Rp195 juta untuk varian Dynamic dan Rp235 juta untuk tipe Premium OTR Jakarta, beririsan langsung dengan segmen low cost green car (LCGC).
Baca Juga
Selain itu, Wuling Motors terpantau melakukan strategi dengan memangkas harga jual. Wuling Air EV dilepas mulai Rp160 juta, dari harga normal Rp184 juta, sedangkan Wuling Binguo EV turun menjadi Rp196 juta dari sebelumnya Rp279 juta.
Meski nilai transaksi melemah, Nangoi menegaskan capaian penjualan di GIIAS bukanlah tujuan utama, melainkan indikator bagi pertumbuhan industri otomotif nasional.
"Kembali kami tekankan transaksi bukan tujuan utama GIIAS, namun hasil yang dicatat pada tahun ini benar-benar menjadi dorongan kuat untuk pertumbuhan industri di tahun ini,” jelasnya.
Adapun, GIIAS 2025 diikuti lebih dari 60 merek otomotif global, terdiri atas 40 merek kendaraan penumpang, 4 merek kendaraan komersial, 17 merek sepeda motor, serta 4 perusahaan karoseri.
Selain para pemain lama seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, dan Hyundai, sejumlah merek baru asal China juga meramaikan pameran, di antaranya BYD, AION, Aletra, BAIC, dan Geely.
Sebagai perbandingan, pada GIIAS 2024 diikuti oleh 35 merek mobil penumpang dan komersial, 20 merek sepeda motor, dan 3 karoseri. Luas wilayah pun masih sama sekitar 120.000 meter persegi.
Secara keseluruhan, penjualan mobil nasional masih menghadapi tekanan. Gaikindo mencatat wholesales sepanjang Januari–Juli 2025 sebanyak 435.390 unit, turun 10,1% dibanding periode sama tahun lalu sebesar 484.250 unit.
Sementara itu, penjualan ritel juga terkontraksi 10,8% menjadi 453.278 unit dari 508.041 unit pada Januari–Juli 2024.