Bisnis.com, JAKARTA — Putaran mesin sepeda motor tidak stabil saat dinyalakan merupakan masalah umum yang dapat mengganggu kenyamanan berkendara. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, mulai dari sistem bahan bakar hingga komponen vital lainnya.
Sederet penyebab putaran mesin motor tidak stabil di antaranya yakni area throttle body kotor, kendala pada sistem injeksi, filter udara tersumbat, hingga masuknya air ke tangki bahan bakar.
Melansir laman resmi Suzuki pada Minggu (18/5/2025), berikut beberapa faktor penyebab putaran mesin motor tidak stabil saat dinyalakan, serta solusi mengatasinya.
7 Penyebab Putaran Mesin Motor Tidak Stabil:
1. Karburator atau Throttle Body Kotor
Pada motor dengan sistem karburator, penumpukan kotoran di saluran udara atau jarum skep dapat mengganggu aliran bahan bakar. Sementara itu, pada motor berteknologi injeksi, throttle body yang kotor dapat mempengaruhi pembukaan katup udara secara elektronik.
Kedua kondisi ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak seimbang, sehingga mesin sulit bekerja stabil saat dinyalakan. Pembersihan secara rutin menjadi solusi untuk menjaga performanya.
Baca Juga
2. Kerusakan pada Sistem Injeksi
Motor injeksi mengandalkan sejumlah sensor untuk mengatur suplai bahan bakar dan udara. Sensor seperti MAP (Manifold Absolute Pressure), IAT (Intake Air Temperature), hingga TPS (Throttle Position Sensor) memegang peran penting dalam proses pembakaran.
Jika salah satu sensor mengalami kerusakan atau membaca data secara keliru, ECU akan memberikan perintah yang tidak tepat. Dampaknya, mesin akan bergetar atau tersendat di putaran awal.
3. Busi Kotor atau Tidak Layak Pakai
Busi berfungsi menghasilkan percikan api yang dibutuhkan untuk proses pembakaran dalam ruang mesin. Jika elektroda busi sudah tertutup karbon atau aus, percikan api yang dihasilkan menjadi lemah atau tidak stabil.
Hal ini menyebabkan pembakaran tidak berlangsung optimal, membuat mesin tidak bertenaga atau bahkan mogok setelah dinyalakan. Pemeriksaan kondisi busi secara berkala sangat disarankan untuk menghindari masalah ini.
4. Filter Udara Tersumbat
Filter udara berfungsi menyaring debu dan partikel sebelum udara masuk ke ruang bakar. Jika komponen ini terlalu kotor, aliran udara menjadi terbatas, sehingga rasio udara dan bahan bakar menjadi tidak seimbang.
Efeknya, mesin bisa bereaksi dengan suara tersendat, rpm naik-turun, atau mati tiba-tiba. Disarankan mengganti filter udara sesuai dengan interval yang dianjurkan oleh pabrikan.
5. Jarak Katup Tidak Sesuai Spesifikasi
Jarak renggang katup (valve clearance) yang terlalu rapat atau longgar bisa mengganggu efisiensi pembakaran. Katup yang terlalu rapat bisa membuat bahan bakar tidak masuk sempurna atau gas buang tidak keluar maksimal.
Sementara itu jika terlalu longgar, pembukaan katup jadi terlambat, mengganggu ritme kerja mesin. Penyesuaian celah katup harus dilakukan oleh mekanik berpengalaman menggunakan alat ukur khusus.
6. Kompresi Mesin Rendah
Kompresi yang rendah bisa terjadi karena keausan pada ring piston, silinder, atau katup yang tidak tertutup rapat. Kondisi ini menyebabkan tekanan di ruang bakar menurun sehingga proses pembakaran tidak optimal.
Gejalanya bisa berupa mesin sulit hidup, tenaga lemah, dan putaran mesin tidak konsisten. Pemeriksaan kompresi menggunakan alat kompresi tester bisa mendeteksi masalah ini sejak awal.
7. Air Masuk ke Tangki Bahan Bakar
Air yang masuk ke dalam tangki, misalnya karena hujan atau tutup tangki yang tidak rapat, dapat bercampur dengan bahan bakar dan mengganggu proses pembakaran.
Air tidak bisa terbakar seperti bensin, sehingga mesin bisa tersendat, brebet, atau bahkan mati. Untuk mengatasinya, tangki perlu dikuras dan saluran bahan bakar dibersihkan secara menyeluruh.
Solusi dan Perawatan Rutin
Untuk mencegah berbagai permasalahan di atas, pemilik kendaraan disarankan melakukan perawatan berkala di bengkel resmi atau terpercaya.
Pemeriksaan sistem bahan bakar, penggantian busi dan filter udara, serta pembersihan throttle body sebaiknya dilakukan sesuai jadwal servis.
Selain itu, penggunaan bahan bakar berkualitas dan penyimpanan motor di tempat tertutup juga membantu menjaga kinerja mesin.
Dengan pemeliharaan yang tepat, motor akan tetap responsif dan stabil sejak pertama kali dinyalakan, serta memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.