Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik asal China, BYD Indonesia optimistis meraih penjualan moncer pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 pada 24 Juli-3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang.
Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan saat ini persiapan BYD untuk menyambut GIIAS 2025 sudah hampir 90%, dengan area yang lebih luas dan sederet model mobil listrik yang disiapkan.
“Pertama, memang kami akui penerimaan dari market pada ajang GIIAS 2024 cukup baik ya, sehingga tahun ini kami memutuskan untuk memperluas areanya. Total BYD dan Denza itu mencapai 3.000 meter persegi, salah satu merek dengan ukuran booth paling besar," ujar Luther di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Alhasil, BYD optimistis dapat mencatatkan kenaikan surat pemesanan kendaraan (SPK) sebesar dua kali lipat dibandingkan ajang GIIAS tahun sebelumnya.
"Berkaca pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, kami harapkan ini bisa lebih dari yang tahun lalu. Kalau bisa dua kali lipat dari capaian GIIAS 2024, makanya kami persiapkan area juga dua kali lebih besar dari tahun lalu," katanya.
Sebagai gambaran, sepanjang gelaran GIIAS tahun lalu pada 18 - 28 Juli 2024, BYD mencatatkan SPK sebanyak 2.920 unit mobil listrik.
Baca Juga
Artinya, jika membidik kenaikan SPK dua kali lipat, BYD setidaknya perlu mencatatkan angka pemesanan sebanyak 5.840 unit pada GIIAS 2025.
Adapun, sejauh ini mobil listrik BYD terdiri dari beberapa model, seperti BYD Sealion 7, BYD M6, BYD Atto 3, BYD Dolphin dan BYD Seal. Selain itu, ada juga model MPV listrik mewah dari sub-merek premium BYD, yakni Denza D9. BYD pun tengah bersiap meluncurkan produk terbarunya di GIIAS 2025.
Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), BYD mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 14.092 unit pada Januari-Juni 2025. Sementara penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen tembus 13.705 unit.
Perlu diketahui, tahun ini, BYD sedang menjalankan realisasi pembangunan fasilitas pabrik yang akan selesai pada akhir 2025. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil listrik per tahun yang berlokasi di Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Mengacu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025, pemerintah telah memberikan insentif PPN DTP 10% untuk impor mobil listrik completely knocked down (CKD).
Lalu, PPnBM DTP untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15%, serta pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.