Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Trump Turun Jadi 19%, Komponen Otomotif RI Diramal Mampu Bersaing di Asean

GIAMM merespons positif usai pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menurunkan besaran tarif impor atas produk asal Indonesia menjadi 19%, dari sebelumnya 32%
Ilustrasi. Mahasiswa vokasi di Kampus ASTRAtech sedang merakit komponen otomotif, Senin (22/5/2023)/Bisnis-Rizqi Rajendra.
Ilustrasi. Mahasiswa vokasi di Kampus ASTRAtech sedang merakit komponen otomotif, Senin (22/5/2023)/Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) merespons positif usai pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menurunkan besaran tarif impor atas produk asal Indonesia menjadi 19%, dari sebelumnya 32%.

Sekretaris Jenderal GIAMM Rachmat Basuki mengatakan, ekspor komponen industri otomotif ke AS senilai US$1 miliar sepanjang 2024, nilai ekspor itu terbesar ke-2 setelah Jepang. 

Menurutnya, dengan diturunkannya tarif untuk Indonesia sebesar 19%, maka industri komponen Tanah Air mampu bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pasalnya, tarif untuk RI itu lebih rendah dibandingkan berbagai negara lain di kawasan Asean.

"Kami hanya usul ke Kementerian terkait, kalau bisa tarif ke AS terendah di Asean. Dari 32% ke 19% sudah cukup bagus, dan kemungkinan kita masih mampu bersaing dengan negara Asean lainnya," ujar Basuki kepada Bisnis, Rabu (16/7/2025).

Lebih lanjut dia mengatakan, industri komponen otomotif telah mengekspor ke lebih dari 100 negara. Terbesar yaitu Jepang, AS, Malaysia, dan Korea Selatan. Sementara itu Uni Eropa, Timur Tengah dan Afrika relatif kecil. 

"Selain negara-negara tersebut, kita juga menggalakan ekspor ke Amerika latin dan Karibia yang pasarnya juga cukup besar seperti Brasil, Meksiko dan lain-lain," katanya.

Diberitakan sebelumnya, keputusan ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump usai mencapai kesepakatan bilateral dengan Indonesia, menyusul negosiasi intensif antara kedua negara.

Penurunan tarif ini terjadi setelah Presiden RI Prabowo Subianto turun tangan langsung dalam proses perundingan dengan Trump. Keduanya disebut telah menjalin komunikasi diplomatik untuk meredakan ketegangan dagang yang sempat menguat dalam beberapa pekan terakhir.

Trump mengatakan, hasil perundingan ini menguntungkan bagi AS, karena barang-barang ekspor dari Negeri Paman Sam tidak dikenai pajak oleh Indonesia. 

"Mereka membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih mengutip Bloomberg, Rabu (16/7/2025). 

Secara regional, tarif 19% terhadap Indonesia menjadi salah satu yang terendah dibandingkan negara Asia lainnya. Produk dari Vietnam, misalnya, kini dikenai tarif 20% setelah sebelumnya mencapai 46%. Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan masing-masing dikenai tarif 25%, sementara Thailand dan Kamboja bahkan harus membayar hingga 36%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper