Bisnis.com, JAKARTA – Pabrikan otomotif asal Jepang, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan strategi untuk mendorong penjualan saat pasar otomotif lesu sepanjang semester I/2025.
Deputy Managing Director of 4W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan, saat ini perseroan fokus untuk memasarkan model SUV bergaya coupe terbarunya, Suzuki Fronx.
"Berkaitan dengan strategi untuk menghadapi semester 2, kami masih memiliki porsi perhatian cukup besar untuk menjaga antusiasme publik terhadap merek Suzuki, salah satunya kepada model terbaru yaitu Suzuki Fronx," ujar Donny kepada Bisnis, Kamis (10/7/2025).
Perlu diketahui, Suzuki Fronx telah diproduksi lokal di Pabrik Suzuki Cikarang memiliki nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60% dan akan ditingkatkan secara bertahap. Penjualan Fronx pun ditargetkan sebanyak 2.000 unit per bulan.
Tak hanya itu, lanjutnya, perseroan juga berfokus mengedepankan model-model produksi lokal lainnya seperti XL7, Ertiga maupun Carry.
"Baik dari sisi marketing maupun program sales, semuanya menawarkan benefit bagi calon konsumen. Sebagai penunjang, kami mengoptimalkan penyediaan ratusan unit test drive Suzuki Fronx dan model lainnya di jaringan diler kami secara nasional," katanya.
Baca Juga
Suzuki Fronx kini hadir dalam tiga varian, yakni GL, GX, dan SGX. Sementara itu, pada varian SGX dan GX menggunakan mesin berkubikasi 1.500 cc dengan kode K15C yang dipadukan teknologi mild hybrid.
Pada varian tertinggi Suzuki Fronx SGX mengusung mesin mild hybrid sehingga mendapatkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3%. Aturan insentif itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Suzuki secara wholesales tembus 27.180 unit sepanjang 6 bulan pertama 2025. Sementara penjualan ritel sebesar 27.769 unit.
Sepanjang periode Januari-Juni 2025, total penjualan mobil wholesales ambles 8,6% yoy menjadi 374.740 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 410.020 unit.
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan 6 bulan pertama 2024 sebanyak 432.453 unit.