Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Tambah 10 Negara Tujuan Ekspor, Incar Benua bukan Negara

Kini, Toyota Indonesia memiliki 90 negara tujuan ekspor. Terdapat kendala ekspor yakni perbedaan standardisasi emisi antara Indonesia dan negara tujuan.
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Jakarta. /TMMIN
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Jakarta. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA- Toyota Indonesia mengungkapkan telah menambah 10 negara tujuan ekspor, sehingga total pasar mancanegara menjadi 90 negara.

Sebelumnya, Toyota Indonesia mencakup produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memiliki 80 negara tujuan ekspor. Teranyar, Toyota menambah Australia sebagai target ekspor dengan mengapalkan Fortuner.

Corporate Affairs Director TMMIN Bob Azam mengungkapkan sejauh ini pihaknya telah menambah 10 negara tujuan ekspor. Meski tidak memerinci, dia menegaskan tambahan 10 negara itu merupakan pasar produk mobil utuh (Completely Built Up/CBU) buatan Toyota Indonesia.

Toyota Indonesia optimistis perluasan pasar ekspor masih bisa digenjot. “Soalnya kan sekarang ini kami ekspor tidak hanya dalam bentuk utuh, tapi juga terurai untuk di-assembly di negara lain, jadi ada ynag komponen, ada yang CBU, ada yang terurai,” ungkapnya di sela pembukaan GIIAS 2022, Kamis (11/8/2022).

Selain itu, dia menambahkan meskipun sudah menggarap pasar di 90 negara tujuan ekspor, Toyota Indonesia masih mengincar berbagai pasar. “Sekarang kami targetnya bukan lagi negara, tetapi kawasan sampai pasar benua. Tapi kalau Eropa sepertinya tidak, karena volumenya juga kecil,” tambah Bob.

Di sisi lain, debut ekspor ke Australia pun diklaim lancar. “Kami telah berkunjung ke Australia bersama Pak Dubes, mereka mengevaluasi. Sejauh ini lancar saja,” jelas Bob.

Hanya saja, terdapat potensi kendala yang harus diantisipasi eksportir mobil ke Australia seperti Toyota Indonesia. Bob mengungkapkan standardisasi emisi “Negeri Kangguru” telah menerapkan Euro 5 dan sebentar lagi mengacu Euro 6.

“Sedangkan di Indonesia, fasilitas dalam negeri belum ada [untuk tes Euro 5 dan 6], makanya kami juga sudah bicara ke pemerintah untuk mengadakan fasilitas pengujian itu,”jelas Bob.

Seperti dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ekspor mobil sepanjang Januari hingga Juli 2022 berhasil tumbuh hingga 45,8 dari periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (yoy).

Kinerja ekspor kendaraan bermotor pada periode tersebut mencapai 242.201 unit completely built up (CBU) serta 61.313 unit completely knock down (CKD), serta 76,4 juta komponen.

Sementara data Gaikindo mencatat ekspor pada Januari-Juli 2021 sejumlah 166.100 unit CBU. Artinya pada 2022 ada kenaikan ekspor sebanyak 76.101 CBU unit atau meningkat 45,8 persen yoy.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper