Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JMS 2023, Toyota Buka-Bukaan Konsep Netral Karbon untuk Pasar Asia

Toyota memiliki tiga strategi utama untuk mencapai netral karbon untuk pasar Asia. Hal itu disingkap pada gelaran Japan Mobility Show (JMS) 2023.
Purwarupa Toyota Kayoibako dipamerkan pada ajang Japan Mobility Show 2023, mobil niaga ringan itu bisa diandalkan untuk distribusi perkotaan/Toyota Motor
Purwarupa Toyota Kayoibako dipamerkan pada ajang Japan Mobility Show 2023, mobil niaga ringan itu bisa diandalkan untuk distribusi perkotaan/Toyota Motor

Bisnis.com, TOKYO - Toyota Asia akan menampilkan visi "Future Mobility for Asia" atau Mobilitas Masa Depan untuk Asia di Japan Mobility Show 2023. Prinsipal raksasa otomotif asal Jepang ini telah menggariskan strategi menuju netral karbon, terutama bagi pasar negara berkembang.

Masahiko Maeda, Asia Region Chief Executive Officer of Toyota Motor Corporation dalam sesi jumpa pers dengan media dari berbagai negara di kawasan Asia mengatakan pada Japan Mobility Show, Toyota akan mengusung tema "Let’s Change the Future of Cars! - Find Your Future".

Dia melanjutkan dengan semangat inheritance and evolution, Toyota akan terus menjadi perusahaan yang berupaya membuat produk terbaik, yang memenuhi kebutuhan setiap pasar di masing-masing negara. Toyota juga akan terus berevolusi menjadi perusahaan mobilitas, yang akan mengejar beragam pilihan menuju karbon netral.

Yoshiki Konishi, President & Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Co., Ltd. mengatakan dengan merujuk pada upaya mencapai karbon netral dan perluasan nilai mobilitas, Toyota telah merancang "Toyota Mobility Concept" yang mencakup Elektrifikasi, Diversifikasi, dan Intelijensi sebagai pilar-pilar utama.

Pertama, elektrifikasi. Melalui pilar ini, Toyota tetap berkomitmen pada pendekatan multi-jalur, menyesuaikan solusi elektrifikasi yang mengikuti dengan kebutuhan pelanggan dan wilayah.

Di Asia, di mana beragam faktor memengaruhi perjalanan menuju karbon netral, Toyota tentunya akan mempertimbangkan kebutuhan ekonomi, energi, infrastruktur, dan penggunaan untuk menawarkan pendekatan yang komprehensif.

Kedua, diversifikasi. Asia merupakan wilayah yang sangat beragam, dan itulah mengapa diversifikasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis pelanggan. Mulai dari segmen rendah hingga segmen tinggi. Dari kendaraan penumpang hingga kendaraan komersial.

"Di Asia, proyek IMV [Innovative International Multipurpose Vehicle], termasuk Hilux dan Innova, merupakan ilustrasi terbaik dari upaya kami untuk memenuhi diversifikasi wilayah ini," ujarnya, Selasa (24/10)

Sejak diluncurkan pada 2004, proyek ini telah melayani kebutuhan mobilitas pengguna pribadi dan bisnis, serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, pengembangan rantai pasokan, atau ekspor, sehingga berkontribusi pada kualitas hidup penduduk dan tujuan nasional banyak negara.

Toyota sekarang berencana untuk memperkenalkan IMV baru, yang dirancang untuk pelanggan berpenghasilan rendah, dengan tingkat kustomisasi yang lebih tinggi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kendaraan tersebut.

Ketiga intellegence. Pada pilar ini, Toyota akan menghubungkan teknologi dalam mobilitas dan infrastruktur. Tiga elemen elektrifikasi, diversifikasi, dan intelegensi harus bersatu sebagai ekosistem terintegrasi.

Di Thailand, Toyota telah memulai proyek uji coba "Thai Dream" bersama dengan anggota Commercial Japan Partnership Technology (CJPT) lainnya seperti Isuzu dan Hino.

Kerja sama itu bertujuan mengoptimalkan infrastruktur energi Thailand, kendaraan elektrifikasi, dan infrastruktur data dan TI, melalui kolaborasi bersama mitra-mitra sejenis seperti Charoen Pokphan dan SCG.

Solusi serupa yang mengintegrasikan elektrifikasi, diversifikasi, dan intelegensi juga sedang dipertimbangkan untuk pasar lainnya di Asia.

Toyota telah lama bekerja pada elektrifikasi dan mengembangkan teknologi HEV dan FCEV.

"Namun, kami menyadari bahwa untuk mewujudkan Konsep Mobilitas Toyota, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak karena kami tidak bisa berjalan sendiri," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahayuningsih
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper