Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil asal Jepang, Mazda Indonesia memastikan bahwa fasilitas perakitan perseroan segera beroperasi dalam waktu dekat.
Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio mengatakan, pembangunan pabrik itu sejalan dengan komitmen Mazda untuk memproduksi mobil secara lokal (completely knocked down/CKD).
"Kalau yang fasilitas CKD sebentar lagi, saya belum bisa ungkap kapan waktunya, tetapi ditunggu saja dalam waktu dekat," ujar Ricky di Jakarta dikutip Selasa (3/12/2024).
Adapun, fasilitas perakitan itu diperkirakan menelan dana Rp400 miliar yang berlokasi di Jawa Barat. Namun, dia masih menutup rapat terkait detail lokasi fasilitas perakitan tersebut.
"Yang pasti lokasinya di Jawa Barat, masih bisa kita jangkau bareng-bareng ke sana," katanya.
Sejauh ini, semua mobil Mazda masih diimpor utuh (completely built up/CBU) dari Jepang, Thailand, dan Malaysia. Beberapa model Mazda dari Jepang seperti CX-5, CX-9, CX-30, CX-60, 3 hatchback, lalu dari Thailand ada CX-3, sedangkan CX-8 diimpor dari Malaysia.
Baca Juga
Ke depan, tidak menutup kemungkinan Mazda akan merakit beberapa modelnya di Indonesia, termasuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yakni Mazda MX-30.
Apalagi, pemerintah telah menerbitkan kebijakan yang memperluas cakupan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) mobil listrik dengan syarat produksi lokal.
Insentif mobil listrik itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 1/2024.
"Saat ini, Mazda MX-30 masih merupakan produk completely built-up [CBU] dari Jepang sehingga kebijakan insentif PPnBM untuk kendaraan listrik belum berlaku untuk model ini," ujar Ricky kepada Bisnis, belum lama ini.
Namun, Ricky menuturkan, saat ini, pabrik Mazda Indonesia Assembly Centre sedang dalam tahap pengembangan dan perseroan optimistis dalam waktu dekat pabrik itu segera beroperasi.
"Kami optimistis bahwa fasilitas ini akan menjadi pilar penting dalam mewujudkan rencana produksi lokal, termasuk menghadirkan kendaraan compact crossover rakitan Indonesia dengan standar kualitas yang setara dengan produk Mazda yang dirakit sepenuhnya di Jepang," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, mengacu data Gaikindo, Mazda mencatatkan penjualan sebanyak 300 unit pada Oktober 2024, atau turun 25,18% secara bulanan dibandingkan September sebanyak 401 unit.
Adapun, sepanjang Januari-Oktober 2024 penjualan Mazda secara wholesales tercatat sebanyak 3.747 unit dengan pangsa pasar (market share) sebesar 0,5%.